tirto.id - PB PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia) tengah menyiapkan program efisiensi dana anggaran pelatnas mereka. Pandemi virus Corona (COVID-19) telah memaksa pihak Kemenpora melakukan realokasi anggaran, sehingga tiap induk organisasi olahraga nasional tidak akan menerima dana pelatnas secara penuh.
“Dengan kondisi saat ini siapa yang tidak melakukan efisiensi? Artinya kalau pun masih ada Pak Bob Hasan yang membantu pun tetap akan efisiensi dengan keadaan sekarang,” ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) PB PASI Tigor Tanjung, seperti dikabarkan Antara, Sabtu (25/4/2020)
Tigor menjelaskan contoh penghematan yang bisa dilakukan, antara lain pertimbangan mengembalikan pembinaan para atlet junior dari pelatnas ke pihak provinsi atau daerah. Vakum kejuaraan yang saat ini tengah berlaku juga menyulitkan penentuan target dan hasil dari atlet-atlet tersebut.
“Efisiensi yang dilakukan misalnya dengan batalnya pertandingan, akan dipertimbangkan apakah para pelari junior yang kini berada di pelatnas tetap akan diteruskan atau dikembalikan ke daerahnya. Karena mereka dipanggil pelatnas pun juga harus ada target dan hasilnya kan,” tambahnya.
Disebutkan pula, PASI sudah tidak menggelar pemusatan latihan di Jakarta sejak bulan April lalu lantaran kekhawatiran pandemi COVID-19. Menurut Tigor, meski atlet dipulangkan ke daerah masing-masing, namun mereka tetap dibekali dengan rangkaian program latihan mandiri. Pemantauan atlet juga terus dilakukan meski dengan kondisi terbatas.
Sementara itu, terkait meninggalnya sang Ketua Umum, Bob Hasan, pada 31 Maret 2020 lalu, PB PASI memutuskan tetap melanjutkan kepengurusan sampai akhir tahun tanpa menunjuk Pelaksana Tugas (Plt).
“Tidak ada Plt. Kepengurusan baru untuk periode 2020-2024 akan dilakukan di kongres akhir tahun,” terang Tigor.
Ketiadaan Ketua Umum maupun Plt lantas memunculkan masalah baru bagi PB PASI. Pasalnya salah satu syarat dari Kemenpora untuk mencairkan dana bantuan fasilitas pelatnas adalah penandatanganan nota kesepahaman (MoU) harus dilakukan oleh ketua umum tiap federasi olahraga.
Tigor berharap agar pihak Kemenpora dapat memberikan kelonggaran atau pengecualian khusus terhadap situasi yang tengah di hadapi oleh PB PASI.
“Kami belum dapat bantuan pelatnas kerena MoU belum ditandatangani. Kami masih menunggu keputusan soal MoU, karena biasanya juga di tahun sebelumnya saya yang tandatangani,” kilah Tigor.
“Kami masih meninjau dana pelatnas akan digunakan untuk apa saja. Karena kalau untuk pertandingan tidak mungkin. Nanti akan kelihatan penggunaannya saat pengajuan revisi 17 Mei,” imbuhnya.
Penulis: Oryza Aditama
Editor: Alexander Haryanto