Menuju konten utama

Dampak Buruk Dibutyl Phtahalte yang Terkandung pada Travel Mug IKEA

Dibutyl phthalate (DBP) merupakan salah satu kelompok bahan kimia yang dikenal sebagai phthalate atau flafat dan dapat mengganggu sistem reproduksi.

Dampak Buruk Dibutyl Phtahalte yang Terkandung pada Travel Mug IKEA
IKEA. AP Photo/Alan Diaz

tirto.id - Perusahaan furnitur asal Swedia, Ikea, menarik produk travel mug, Troligtvis, yang bertanda "Made in India" karena disinyalir mengandung bahan kimia yang berlebihan.

"Ikea baru-baru ini menerima laporan pengujian yang menunjukkan bahwa produk travel mug itu dapat memigrasi tingkat dibutyl phthalate (DBP) melebih batas yang ditentukan," kata IKEA dalam press release yang dikutip dari laman Today.

Dibutyl phthalate (DBP) merupakan salah satu kelompok bahan kimia yang dikenal sebagai phthalate (flafat), termasuk DIDP dan DINP, digunakan di seluruh dunia sebagai pelarut (untuk melarutkan zat lain) dan peliat (untuk membuah bahan lain lebih lembut atau lentur).

DBP telah diproduksi selama lebih dari 40 tahun. Pada tahun 1998, ada sekitar 26 ribu ton diproduksi setiap tahun di Uni Eropa. Seperti DIDP dan DINP, bahan ini digunakan terutama sebagai plasticizer.

Plasticizer ini biasanya berperan dalam pembuatan produk PVC seperti kaca film, terpal, produk berlapis, lantai, atap, penutup dinding, selang, tabung, kabel, sol sepatu, lapisan bawah mobil dan perekat.

Selain itu, DBP sebagai plasticizer juga biasa digunakan dalam produk non-pvc seperti cat, tinta cetak, pelumas, cat kuku, parfum, dan bahan pemadat serta pencegah busa pada aerosol,

DBP yang tercemar akan lebih mudah terurai diudara jika terkena sinar matahari. Namun tidak dengan lapisan sedimen, tanah dan air yang membuatnya akan lebih lama dan sulit terurai, sebagaimana ditulis Greenfacts.

Meski DBP tidak cenderung menjadi karsinogen genotoksik, tetapi jika terkena paparan DBP secara berulang juga dapat menimbulkan reaksi yang berbahaya pada tubuh.

Sebagaimana penelitian yang dilakukan pada tikus menunjukkan bahwa terpapar DBP secara berulang dapat membuat berat badan berubah, degenerasi sel, aktivasi enzim metabolisme asam lemak, dan produksi peroksisom menjadi semakin cepat.

Selain itu, DBP juga mengganggu sistem reproduksi, terutama pada pria, yang mana terjadi penurunan berat testis beserta organ lainnya, penipisan spermatosit, degenerasi saluran produksi sperma dan gangguan dalam testosteron.

DBP sendiri merupakan zat kimia yang mudah larut atau tercampur. Oleh karenanya, saat ini penggunaan DBP dalam produk alat makanan dan sejenisnya yang dapat bersentuhan langsung dengan tubuh sudah dilarang, demikian ditulis Departemen Kesehatan Australia.

Baca juga artikel terkait IKEA atau tulisan lainnya

tirto.id - Kesehatan
Editor: Yantina Debora