tirto.id - Banjir melanda sejumlah kabupaten di Provinsi Kalimantan Selatan sejak Sabtu (9/1/2021). Cuaca buruk menyebabkan dampak banjir semakin meluas dan parah.
Kabar terbaru banjir Kalsel pada Kamis (14/1/2021), ruas jalan nasional yang menghubungkan antarkabupaten dan kota putus diterjang banjir. Oprit jembatan di Kecamatan Mataraman Kabupaten Banjar terputus sejak pagi.
Sekretaris Daerah Kabupaten Banjar Mokhammad Hilman di Martapura, Kamis mengatakan, kerusakan bukan terjadi pada badan jembatan di titik ruas Jalan A Yani Km 55 itu tetapi hanya pada oprit jembatan.
"Benar jalan nasional tepatnya di Jalan A Yani km 55.500 Kecamatan Mataraman terputus karena oprit Jembatan Sungai Salim yang rusak tergerus air," ujarnya dihubungi saat meninjau lokasi, seperti dikutip Antara News.
Menurut Hilman yang juga Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Banjar itu, pihaknya berupaya untuk memulihkan kondisi jalan nasional penghubung kabupaten kota itu.
Diketahui, jalan itu merupakan akses utama dari Kota Banjarmasin menuju kawasan Hulu Sungai di Kalsel seperti Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Balangan, dan Tabalong.
"Kami sudah mengkoordinasikan dengan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Banjarmasin untuk segera memulihkan dengan memasang sheet file di jalan sehingga bisa dilintasi untuk sementara," ucapnya.
Dikatakan, saat ini tindakan darurat penanganan terus dilakukan agar jalan nasional yang menjadi akses utama antar kabupaten dan kota itu dilintasi terutama sebagai jalur evakuasi dan mobilisasi logistik.
"Kendalanya, trailler terjebak banjir di beberapa tempat sehingga tidak bisa memobilisasi dari Gudang PU Projakal di Banjarbaru. Namun sudah bisa diatasi trailler milik Pemkab Banjar untuk mengangkut material ke lokasi jembatan," katanya.
Banjir Kalsel Sebabkan Ribuan Rumah Terendam
Hujan yang terus mengguyur secara merata di Kalsel membuat banjir di beberapa kabupaten dan kota semakin parah dengan ketinggian air mencapai dua hingga tiga meter.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel Mujiyat mengatakan, Rabu (13/1/2021), kondisi terparah masih terjadi di dua kabupaten yaitu Banjar dan Tanah Laut.
"Sejak tadi malam hingga sepanjang siang hari ini hujan masih mengguyur dengan intensitas cukup tinggi, sehingga debit air tak menyurut bahkan terus meninggi," kata dia di Martapura.
Ribuan rumah di 10 kecamatan terdampak banjir di Kabupaten Banjar kini terendam dengan ketinggian air bervariasi. Dimana Kecamatan Pengaron, salah satu yang terparah ketinggian airnya mencapai dua hingga tiga meter.
Mujiyat mengungkapkan seluruh tim SAR gabungan kini bahu membahu melakukan proses evakuasi warga. Dimana anak-anak, wanita dan lanjut usia jadi prioritas diselamatkan.
"Kami ingatkan masyarakat agar mau dievakuasi karena kondisi banjir saat ini belum ada tanda-tanda surut lantaran hujan yang terus terjadi," tegasnya.
Belum ada laporan korban jiwa dari bencana banjir yang terjadi. Untuk itulah, pentingnya kesigapan petugas melakukan evakuasi dengan cepat.
"Ada beberapa warga yang kedapatan tengah sakit dan terbaring lemah di rumah. Ini juga jadi prioritas kami dievakuasi dan langsung dibawa ke rumah sakit atau tempat lebih aman," tandasnya.
Jalan Tertutup Banjir
Jalan lintas kabupaten di perbatasan Kota Banjarbaru dan Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, sejak Selasa (12/1/2021) tertutup banjir dengan ketinggian mencapai 50 centimeter.
"Untuk sementara kendaraan roda dua tidak bisa melintas di jalur sepanjang sekitar empat kilometer. Sedangkan mobil masih bisa meski ada beberapa juga yang mogok di tengah banjir," kata Kapolsek Banjarbaru Barat Kompol Andri Hutagalung, Rabu (13/1/2021).
Sementara 142 rumah rumah dari empat Rukun Tetangga (RT) terdampak banjir di Kelurahan Landasan Ulin Selatan, Kecamatan Liang Anggang, Kota Banjarbaru, yang merupakan wilayah dekat perbatasan dengan Kabupaten Tanah Laut.
Adapun warga yang masih berada di posko pengungsian tercatat sebanyak 36 orang. Dimana rumah korban terendam banjir yang mencapai ketinggian satu meter.
Kondisi tidak kalah parah terjadi di Desa Gunung Raja Kecamatan Tambang Ulang dan Desa Benua Raya, Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut. Dimana ketinggian air memutus akses jalan raya dan merendam rumah warga setempat.
Anggota Satuan Lalu Lintas Polres Tanah Laut mengalihkan arus kendaraan ke jalur alternatif baik dari arah Banjarmasin menuju Pelaihari ataupun sebaliknya.
Kendaraan dari Banjarmasin dialihkan ke jalur Simpang Banyu Irang ke Simpang Martadah di Kecamatan Tambang Ulang. Sebaliknya dari arah Pelaihari menuju Banjarmasin dialihkan ke Simpang Martadah kemudian keluar di Simpang Banyu Irang, Kecamatan Bati-Bati.
Kasat Lantas Polres Tanah Laut AKP M Taufiq Qurahman mengimbau pengguna jalan untuk tetap berhati-hati dan sebaiknya tidak bepergian dulu sementara waktu jika tak ada keperluan mendesak.
"Debit air semakin tinggi mencapai satu meter sehingga tidak bisa dilintasi kendaraan roda dua termasuk mobil jenis sedan dan city car juga tak mungkin bisa melintas," ujarnya.
Editor: Agung DH