Menuju konten utama

Hampir 10 Ribu Warga Aceh Timur Mengungsi Akibat Banjir

BPBD Aceh Timur mencatat jumlah rumah yang terendam banjir sebanyak 17.648 unit.

Hampir 10 Ribu Warga Aceh Timur Mengungsi Akibat Banjir
Tim gabungan mengevakuasi warga yang terdampak banjir di Aceh Timur, Jumat (4/12/2020) (ANTARA/HO)

tirto.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Timur mencatat 9.988 jiwa mengungsi akibat banjir dengan ketinggian mencapai dua meter.

"Akibat hujan deras tiga hari sebelumnya dan meluapnya sungai di daerah setempat sehingga ketinggian airnya di beberapa lokasi atau titik mencapai 200 centimeter," kata Kepala BPBD Aceh Timur Ashadi, Senin (7/12/2020), dikutip dari Antara.

Ashadi menyebutkan daerah yang terdampak banjir dengan ketinggian air mencapai dua meter yakni Desa Payah Laman dan Desa Ule Jalan, Kecamatan Banda Alam.

"Hampir seluruh desa di Banda Alam, tergenang. Bahkan beberapa unit rumah milik warga hanyut disapu banjir. Sedangkan untuk lokasi banjir di daerah lainnya ketinggian air rata-rata 30-120 centimeter," kata dia.

Dia mengatakan jumlah rumah yang terendam sebanyak 17.648 unit yang tersebar di 226 gampong atau desa di 18 kecamatan, Kabupaten Aceh Timur.

Belasan kecamatan yang terendam banjir itu yakni Kecamatan Peureulak Timur terdiri 14 desa, Julok sebanyak 25 desa, Peudawa terdapat tujuh desa, Sungai Raya terdiri 13 desa, Indra Makmur 11 desa, Bireum Bayeun satu desa, Pereulak ada 23 desa, Ranto Pereulak terdapat 22 desa Pante Bidari dua desa.

Kemudian Kecamatan Idi Rayeuk terdiri 12 desa, Darul Ihsan satu desa, Madat dua desa, Darul Aman dua desa, Simpang Ulim tujuh desa, Nurussalam empat desa, Pereulak Barat 12 desa dan Idi Tunong juga 22 desa, serta 13 desa di Banda Alam.

"Baru kali ini banjir terparah. Kondisi ini dipicu luapan sungai akibat guyuran hujan lebat selama tiga hari. Mudah-mudahan banjir surut. Tapi, jika hujan terus mengguyur, tidak tertutup kemungkinan tinggi air bisa bertambah," kata Ashadi.

Baca juga artikel terkait BANJIR ACEH

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Penulis: Gilang Ramadhan
Editor: Gilang Ramadhan