tirto.id - Peringatan hari raya Idul Adha identik dengan “pesta” daging kambing. Namun sebagian orang tidak bisa menikmatinya karena mereka takut mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi. Keyakinan itu ternyata tak beralasan sebab, menurut para peneliti, daging kambing tak menyebabkan tekanan darah tinggi.
Para peneliti Jepang pada publikasinya di Asian-Austalasian Journal of Animal Sciences 2014 silam menyebutkan konsumsi daging kambing tak ada kaitannya dengan penyebab hipertensi.
“Meskipun ada rumor bahwa konsumsi hidangan daging kambing dapat meningkatkan tekanan darah, tidak ada bukti ilmiah untuk mendukung ini,” demikian ditulis ncbi.nlm.nih.gov, seperti dikutip tirto.id, Senin (12/9/2016).
Untuk membuktikan rumor itu salah, peneliti Jepang melakukan dua percobaan yang dilakukan untuk mengklarifikasi apakah ada kaitan atau tidak antara peningkatan tekanan darah dengan konsumsi hidangan daging kambing. Hasilnya konsumsi berkepanjangan daging kambing tidak menyebabkan peningkatan tekanan darah.
Menurut para peneliti yang berpengaruh besar terhadap tekanan darah tinggi bukan daging kambingnya, tetapi garam yang digunakan.
“Tekanan darah tinggi pada orang yang mengkonsumsi hidangan daging kambing disebabkan oleh bumbu yang digunakan untuk membumbui masakan tersebut daripada daging itu sendiri,” demikian sebut peneliti.
Sementara itu menurut laporan Antara, Presiden Joko Widodo pernah membuat kesaksian soal rumor daging kambing dan hipertensi itu salah.
"Saya sering mengkonsumsi sate kambing, tapi kadar kolesterol saya masih rendah, kecuali saya mengkonsumsi jeroan," kata Presiden saat berdialog dengan para peternak kambing di Bogor, Jawa Barat, Rabu (24/8/2016).
Presiden Jokowi juga mendukung pengembangan domba dan peternakan kambing sebagai bagian dari upaya untuk bertemu masyarakat butuhkan untuk protein hewani.
"Domba dan kambing dapat berkembang biak dengan cepat dan menyediakan daging alternatif untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan protein hewani," sebutnya.
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH