tirto.id - Defia Rosmaniar taekwondoin putri asal Bogor menjadi penyumbang medali emas pertama bagi Indonesia di Asian Games 2018. Sebelum terjun di nomor tunggal putri poomsae di ajang multioahraga se-Asia tahun ini, Defia sudah mencatatkan segudang prestasi untuk tanah air.
Dalam pertandingan final tunggal putri poomsae Asian Games 2018 pada Minggu (19/8/2018), Defia Rosmaniar mengalahkan Marjan Salahshouri (Iran). Defia yang berusia 23 tahun mendapatkan 8,690 poin. Sementara itu sang lawan hanya mencatatkan 8,470 poin.
Perjalanan sosok bertinggi 163 cm mengukir sejarah di Asian Games 2018 dimulai dengan mengalahkan Wong Ka Yiu (Hongkong) pada babak 16 besar. Ia kemudian mengungguli Chau Tuyet Van (Vietnam) di babak perempat-final.
Pertarungan paling ketat dijalani oleh Defia pada babak semifinal. Berjumpa atlet Korea Selatan, Yun Ji-hyi, ia mampu mendapatkan skor 8,52 berbanding tipis dengan sang lawan yang meraih 8,40 angka.
Terkait keberhasilannya meraih medali emas di Asian Games 2018, Defia mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga Indonesia yang sudah memberikan dukungan kepadanya.
"Perasaan saya menang medali emas sangat bangga dan senang, dan terima kasih untuk seluruh warga Indonesia yang telah mendukung saya. Indonesia bisa," kata Defia dalam wawancara yang diunggah akun twitter resmi Kemenpora Republik Indonesia.
Ucapan terima kasih dari Defia Rosmaniar untuk seluruh rakyat Indonesia atas dukungannya. Terima kasih juga untuk Defiar atas dedikasi dan pengorbanannya demi berkibarnya merah putih! #AyoIndonesia#AsianGames2018pic.twitter.com/PpoxQlWEMg
— KEMENPORA RI (@KEMENPORA_RI) August 19, 2018