tirto.id - Dengan jumlah pengguna mencapai lebih dari dua miliar orang di seluruh dunia, WhatsApp tetap konsisten meluncurkan fitur-fitur baru, atau menyempurnakan yang lama.
Pada April 2020, platform milik Facebook ini memperbanyak kapasitas partisipan dalam panggilan suara dan video, dari yang sebelumnya hanya terbatas 4 orang menjadi 8 orang.
Kurang dari dua bulan kemudian, WhatsApp juga merilis fitur pembayaran digital (WhatsApp Pay), meskipun baru bisa dinikmati oleh pengguna di Brasil.
Nah, pada pertengahan tahun 2020 ini, sejumlah fitur baru dari mulai stiker animasi hingga mode gelap di komputer pun siap digelontorkan WhatsApp.
Seperti dikutip dari WhatsApp Blog, Kamis (7/2/2020), fitur-fitur baru tersebut diluncurkan secara bertahap, hingga beberapa pekan ke depan di versi aplikasi terbaru.
Berikut daftar fitur baru WhatsApp yang meluncur pada pertengahan 2020:
1. Stiker Animasi
Segudang stiker animasi yang diklaim lebih asyik dan ekspresif telah disiapkan WhatsApp. Menurut pengembang WhatsApp, stiker adalah salah satu cara berkomunikasi yang paling berkembang di platform ini. Mereka mengklaim ada miliaran stiker dikirim setiap harinya.
2. Kode QR
Fitur kode QR (QR codes) akan lebih memudahkan proses memasukkan kontak pengguna lain ke daftar. Caranya hanya dengan memindai kode QR. Dengan fitur baru ini, pengguna tidak perlu lagi mengetik nomor telepon kontak baru satu per satu.
3. Mode gelap untuk WhatsApp web dan desktop
Tema mode gelap (dark mode) bakal dihadirkan ke komputer pengguna. Sebelumnya, dark mode ini hanya tersedia di iOS dan Android.
4. Perbaikan di grup video call
Dengan peningkatan jumlah partisipan pengguna di video call hingga delapan orang, WhatsApp kini memungkinkan pengguna untuk berfokus ke partisipan tertentu. Hal ini bisa dilakukan dengan cara melakukan press and hold yang nantinya akan mengubah video partisipan tersebut ke layar penuh.
5. Status di KaiOS
Pengguna smartphone berbasis KaiOS juga akan bisa menikmati fitur populer Status di mana pengguna bisa berbagi update yang akan hilang setelah 24 jam.
WhatsApp dan Isu Privasi Pengguna
Pada bulan Februari 2020, WhatsApp mengumumkan jumlah pengguna layanan platform tersebut di dunia sudah melampaui angka 2 miliar.
Bersamaan dengan isu privasi yang terus bergulir, WhatsApp juga mengklaim bahwa mereka tetap memberikan perlindungan pada percakapan semua penggunanya.
Setiap pesan pribadi yang dikirim memakai WhatsApp diklaim telah diamankan dengan enkripsi end-to-end secara default. Hal ini untuk melindungi pengguna dari serangan hacker dan kriminal.
WhatsApp juga menyatakan pesan chat hanya akan disimpan di ponsel dan tidak ada pihak luar yang bisa membacanya atau mendengarkan panggilan pengguna, termasuk pengembang aplikasi ini.
CEO WhatsApp Will Catchcart pun pernah mengatakan perusahaanya tak berencana menonaktifkan enkrispsi dalam layanannya.
"Dalam sejarah peradaban manusia, orang-orang sudah dapat berkomunikasi secara pribadi satu sama lain, dan kami tidak berpikir hal itu akan hilang dalam lingkungan modern," kata dia, seperti dikutip dari The Verge.
Namun, ia menambahkan, WhatsApp tetap akan menyediakan metadata jika sekiranya informasi ini diperlukan untuk penyelidikan yang dilakukan penegak hukum.
Editor: Addi M Idhom