tirto.id - Sejak musisi Glenn Fredly tutup usia pada Rabu, 8 April 2020 akibat penyakit meningitis yang dideritanya, sosok dan karya-karyanya kembali dibicarakan, serta menjadi kian populer.
Para musisi mengingatnya sebagai seniman santun, memiliki sumbangsih besar di belantika musik tanah air, tidak hanya melalui lagu, namun juga jalan aktivisme. Misalnya, dukungan terhadap aksi penolakan reklamasi Bali pada 2013 dan 2017. Selain itu, ia juga salah seorang yang getol menolak RUU Permusikan yang berujung kemenangan para musisi pada 2019.
Sejak rilis album perdananya yang bertajuk "Glenn" pada 1998, ia menorehkan banyak prestasi di dunia permusikan nasional dan juga memperoleh pengakuan dari luar negeri.
Sebelum ia meninggal, mendiang Glenn Fredly membuat daftar putar atau playlist lagu-lagu yang ia sukai. Terdapat 15 lagu yang ia rangkum, mulai dari karyanya sendiri ataupun kolaborasi dengan musisi lain, hingga karya rekan musisinya di platform musik asal Swedia, Spotify.
Daftar putar yang disusun Glenn Fredly itu berjudul "Tentang Cinta: Inspirasi, rasa, tutur & suara." dengan komposisi lagu sebagai berikut:
"Rumah ke Rumah" oleh Hindia
"Canggih" oleh Petra Sihombing
"Stasiun Bundaran HI" oleh Glenn Fredly
"Gadis Manis" oleh Utha Likumahuwa
"/forever more/" oleh Gamaliel
"Deng Towe Songke" oleh Ivan Nestorman
"Selagi Ada Waktu" oleh Glenn Fredly, The Bakucakar
"Menanti Keajaiban" oleh Padi
"16 Bar" oleh Tuantigabelas
"Kala Senja" oleh Eva Celia
"Nyali Terakhir" oleh Glenn Fredly
" Serenity" oleh Cantika
"A Journey" oleh David Manuhutu
"Mimpi Biru" oleh Glenn Fredly, The Bakucakar
"Voice Note Anggara" oleh Hindia
Hingga hari ini, Minggu, 11 April, tercatat sebanyak 4.205 likes dari pengguna Spotify. Musisi pelantun "Adu Rayu" itu juga tercatat memiliki 1.908.441 pendengar bulanan di Spotify.
Dilansir dari Antara, selain daftar putarnya susunan Glenn Fredly sendiri di Spotify, terdapat juga daftar putar lain di platform streaming YouTube Music: "The Best of Glenn Fredly" yang dibuat oleh Sony Music Entertainment Indonesia, mulai dari "Kisah Romantis," "Terpesona," "Kasih Putih," "Cukup Sudah," "Sedih Tak Berujung," hingga "Terserah."
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Yantina Debora