tirto.id - Glenn Fredly Deviano Latuihamalo atau yang kita kenal sebagai Glenn Fredly meninggal dunia setahun lalu, yaitu pada Rabu, 8 April 2020.
Setahun lalu, Glenn Fredly meninggal karena mengidap penyakit meningitis. Musisi yang juga aktivis peduli HAM itu menghembuskan nafas terakhirnya pada 8 April pukul 18:47 WIB di Rumah Sakit Setia Mitra, Cilandak, Jakarta Selatan.
Tiga tahun kemudian, Glenn bernyanyi solo dan meluncurkan sebuah album yang bertajuk GLENN dengan bermodalkan 8 buah lagu. Dalam album ini terdapat 3 buah lagu yang sering dinyanyikan Glenn yaitu “Kau” dan “Cukup Sudah” serta “MOBIL MAMA” yang menjadi hits di Malaysia.
Glenn juga perduli terhadap lingkungan. Hal ini dibuktikannya saat berpartisipasi dalam konser amal bertajuk 'Soul For Indonesian Earth', sebagai penghargaan akan bumi, pada tanggal 7 Juli 2007.
Pada awal tahun 2005, Glenn menciptakan lagu "Kita untuk Mereka", yang didedikasikan untuk korban Tsunami di Aceh. Lagu tersebut dinyanyikan oleh kelompok bernama "Indonesian Voices", terdiri dari penyanyi-penyanyi Indonesia, termasuk almarhum Gito Rollies, Harvey Malaiholo, Rio Febrian, Duta Sheila on 7, Fadly Padi, Kikan Cokelat, Ahhmad Albar, Vina Panduwinata, Baim, Delon, Tia AFI, Ruth Sahanaya, Syahrani, Ubiet, dan lain-lain.
Bersama dengan Indonesian Voices, Glenn ikut menyanyikan lagu "Rumah Kita" dalam album "Tribute untuk Ian Antono".
Untuk mengenang kepergian Glenn, tirto.id menulis satu esai berjudul
Mengenang Glenn Fredly: Kebaikan Bernyanyi Melampaui Maut.Sekali Ini Saja
Kulewati
Lebih dari seribu malam
Bersamamu
Yang kumau
Namun kenyataannya tak sejalan
Izinkan aku untuk mencintanya
Namun bila waktuku telah habis dengannya
Biar cinta hidup sekali ini saja
Kulewati
Lebih dari seribu malam
Bersamamu
Yang kumau
Namun kenyataannya tak sejalan
Izinkan aku untuk mencintanya
Namun bila waktuku telah habis dengannya
Biar cinta hidup sekali ini saja
Hidup tanpa hembusan nafasnya
Sekali lagi untuk mencintanya
Namun bila waktuku telah habis dengannya
Biarkan cinta ini (biarkan cinta ini)
Hidup untuk sekali ini saja.
Editor: Agung DH