tirto.id - Ketua Umum Partai Hanura, Osman Sapta Odang atau OSO menargetkan partainya untuk kembali masuk ke parlemen. Pada Pemilu 2019 Hanura gagal menembus parliamentery threshold karena hanya berhasil meraih suara 2.161.507 atau 1,54 persen. Padahal ambang batas parlemen dipatok 4 persen.
“Target kami tidak muluk-muluk, yang penting bisa masuk ke parlemen berapapun angkanya," kata OSO di Gedung KPU RI pada Senin (8/8/2022).
Untuk strategi dalam menyambut Pemilu 2024, kata dia, Hanura tidak ingin banyak mengintervensi anggotanya yang ada di daerah. Sehingga pengurus DPP Hanura memberikan keleluasaan untuk pengurus DPD dalam menentukan calon baik di DPRD dan kepala daerah.
“Kami tidak ingin banyak intervensi, biarkan keterwakilan daerah yang bicara. Kami ini juga orang dari daerah sehingga kami paham mengenai kondisi pemilihan di daerah," ujarnya.
Meski Hanura tidak memiliki kursi di DPR dan MPR periode 2019-2024, namun mereka masih memiliki 800 kursi di DPRD baik tingkat I dan II.
“Kami punya 800 kursi DPRD baik tingkat I dan II tentu ini akan kami manfaatkan dengan baik. Nanti kami akan gerakkan dari tingkat DPD," terangnya.
Hingga saat ini, Hanura juga masih belum memutuskan mengenai koalisi dengan partai manapun. Pihaknya masih membuka komunikasi dengan banyak partai dan fokus pada proses verifikasi di KPU.
“Dari kemarin sudah saya jawab kami belum ada rencana untuk koalisi dengan pihak manapun," ujarnya.
Saat dikonfirmasi mengenai kandidat calon presiden dari Hanura, OSO enggan menjawab. Bahkan menyebut calon presiden yang beredar namanya saat ini masih belum memiliki kejelasan dan berpotensi untuk berubah.
“Nama yang ada saat ini masih belum jelas dan masih sangat berpotensi untuk berubah," ungkapnya.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Abdul Aziz