tirto.id - Wabah Corona atau COVID-19 masih belum mendapat penanganan yang baik. Pasalnya, kasus baru terus ditemukan dan semakin banyak korban berjatuhan akibat terjangkit virus mematikan tersebut. Virus Corona ini menjadi salah satu contoh virus yang ditularkan dari hewan kepada manusia.
Dalam kelimuan, penyakit yang disebabkan oleh hewan dan ditularkan kepada manusia disebut dengan istilah zoonosis. Namun, bisa juga yang terjadi adalah sebaliknya: dari manusia ditularkan kepada hewan.
Dilansir dari Queensland Government, penyakit yang disebabkan dari hewan dapat menyebar dengan cepat. Terlebih apabila Anda:
- Sering bekerja dengan ternak
- Sering melakukan kontak dengan hewan peliharaan, hewan yang dipamerkan, atau margasatwa
- Sering melakukan kontak dengan tanah atau air yang terkontaminasi oleh binatang
- Konsumsi produk susu yang tidak dipasteurisasi.
Penting bagi Anda untuk mengetahui apa saja jenis penyakit yang ditularkan oleh hewan. Dengan mengetahuinya, Anda dapat melakukan upaya pencegahan serta lebih waspada pada kesehatan Anda maupun hewan peliharaan. Berikut adalah daftar beberapa penyakit yang disebabkan oleh hewan dilansir dari Department of Health Minnesota dan WebMD:
1. Rabies
Rabies adalah penyakit yang mempengaruhi sistem saraf mamalia. Ini disebabkan oleh virus dan biasanya disebarkan oleh hewan yang terinfeksi dengan cara menggigit hewan atau orang. Rabies adalah penyakit fatal. Banyak kasus rabies tidak dapat diobati setelah gejalanya muncul. Untungnya, rabies dapat dicegah secara efektif dengan vaksinasi.
2. Blastomycosis
Blastomycosis adalah infeksi jamur langka yang biasanya didapat dengan menghirup spora jamur (blastomyces dermatitidis) yang dapat ditemukan di kayu dan tanah.
3. Psittacosis
Infeksi chlamydophila psittaci (sebelumnya dikenal sebagai chlamydia psittaci) adalah penyebab penyakit sistemik pada burung pendamping (burung yang dipelihara oleh manusia sebagai hewan peliharaan) dan unggas. Penyakit ini sering disebut sebagai chlamydiosis burung (juga dikenal sebagai psittacosis, ornithosis, dan demam burung beo) pada burung.
4. Toksoplasmosis
Kucing yang dibiarkan berkeliaran di luar rumah sering mengambil parasit yang dikenal sebagai toxoplasma gondii. Sebagian besar waktu, kucing akan melawan infeksi dari parasit tersebut sebelum menular. Namun, terkadang kucing menumpahkan bentuk parasit seperti telur di kotorannya. Itu sebabnya wanita hamil, anak kecil, orang dengan sistem kekebalan tubuh yang rusak, dan orang yang menjalani kemoterapi kanker harus menghindari membersihkan kotak kotoran kucing.
5. Infeksi Leptospira
Manusia terinfeksi penyakit ini melalui kontak dengan air, makanan, atau tanah yang mengandung urin dari hewan yang terinfeksi. Jika tidak diobati, leptospirosis bisa menjadi sangat serius. Pada umumnya, tikus adalah hewan yang menularkan penyakit ini kepada manusia.
Ini dapat menyebabkan gagal hati, kesulitan bernapas, kerusakan ginjal, infeksi otak dan sumsum tulang belakang, dan, jarang, kematian. Gejalanya sangat bervariasi tetapi dapat meliputi demam tinggi, sakit kepala parah, kedinginan, nyeri otot, dan muntah. Mungkin juga ada kulit dan mata yang kuning, mata merah, sakit perut, diare, atau ruam.
6. Infeksi Bakteri Salmonella
Orang-orang mendapatkan infeksi saluran cerna yang sering-parah ini melalui kontak dengan kotoran hewan yang terpapar bakteri ini. Bakteri ini sering ditemukan pada telur ayam. Jika terpapar, penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan ginjal parah pada anak kecil.
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Alexander Haryanto