Menuju konten utama

Daftar 11 Negara yang Umumkan Temuan Varian Baru COVID-19

Berikut daftar negara yang telah mengumumkan temuan varian baru virus COVID-19, mulai dari Jerman hingga Singapura.

Daftar 11 Negara yang Umumkan Temuan Varian Baru COVID-19
Ilustrasi corona virus. FOTO/iStockphoto.

tirto.id - Pemerintah Perancis resmi melaporkan kasus pertama COVID-19 varian baru di wilayahnya. Kasus itu ditemukan pada warga yang baru kembali dari Inggris.

Laporan ini menambah daftar panjang negara yang menemukan kasus COVID-19 varian baru di wilayahnya masing-masing. Sebelum Perancis, ada sejumlah negara yang juga telah melaporkan kasus COVID-19.

Pemerintah Jerman melaporkan kasus pertama varian baru pada warganya usai mengunjungi Inggris pada 20 Desember 2020. Pemerintah Lebanon juga telah melaporkan kasus pertama varian baru pada warganya yang menumpang pesawat Middle East Airlines dari London, Inggris pada 21 Desember 2020 lalu, sebagaimana diberitakan Antara, dilansir dari Reuters.

Kasus pertama untuk varian baru COVID-19 di Jerman ditemukan pada seorang warga yang datang dari Bandara Heathrow di London, ibu kota Inggris, pada 20 Desember 2020, kata otoritas di negara bagian Baden-Wuerttemberg, Kamis lalu. Ia terkonfirmasi positif COVID-19 saat tiba di Frankfurt untuk mengunjungi keluarganya, kata pemerintah negara bagian.

Pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium Kota Berlin menunjukkan pasien positif itu terserang virus B.1.1.7, nama varian baru COVID-19 yang saat ini mewabah di Inggris.

“Ini adalah kasus pertama yang diketahui di Jerman,” kata Dinas Kesehatan Baden-Wuerttemberg dalam pernyataan tertulisnya.

Pada Rabu (23/12/2020), Israel juga melaporkan varian baru COVID-19 pada tiga orang yang baru kembali dari Inggris. Sementara Italia melaporkan kasus pertama varian baru pada satu pasien yang baru saja kembali dari Inggris, Minggu (20/12/2020).

Negara Singapura juga melaporkan kasus varian baru pertamanya dalam 31 kasus asal Eropa selama pengamatan 17 November-17 Desember 2020. Totalnya, ada 11 kasus yang menunjukkan varian baru tersebut.

Menurut Deutsche Welle pada 21 Desember 2020 melaporkan varian baru COVID-19 juga telah terdeteksi di negara Eropa lainnya seperti Islandia, Denmark, dan Belanda. Kasus varian baru juga telah ditemukan di Australia dan Afrika Selatan.

Straitimes juga melaporkan per 23 Desember 2020, Malaysia telah menemukan varian baru COVID-19 pada salah satu warganya di Sabah. Varian ini disebut mirip dengan yang terjadi di Australia dan Belanda.

Penyebaran varian baru virus corona (SARS-CoV-2) bernama VUI-202012/01 (B.1.1.7) tersebut sudah dilaporkan otoritas Inggris dan Irlandia Utara pada 14 Desember 2020.

Penularan varian baru ini ditemukan dari 1.108 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Inggris, yang terdeteksi pada 13 Desember lalu. Otoritas kesehatan Inggris melaporkan bahwa varian baru ini menunjukkan ada perubahan genetik, dan dominan menyebar di kawasan bagian tenggara Inggris.

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menyatakan pemerintah telah mengantisipasi varian baru Corona dengan pengetatan kedatangan orang dari luar negeri. Salah satu caranya dituangkan dalam Surat Edaran No. 3 Tahun 2020 demi mencegah adanya “imported cases”.

Meski demikian, Wiku mengingatkan kalau varian baru memang tak terhindarkan. Pasalnya, setiap virus bisa bermutasi pada saat replikasi selama proses infeksi. Ia meminta masyarakat tetap waspada dan menjaga disiplin protokol kesehatan demi mencegah penularan yang berpotensi dapat menimbulkan mutasi baru.

“Upaya yang dapat dilakukan saat ini adalah dengan menekan penularannya," ujar Wiku, Kamis (24/12/2020) seperti dikutip dari Antara.

Baca juga artikel terkait PANDEMI COVID-19 atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Maya Saputri