tirto.id - Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi memprediksi peningkatan kasus COVID-19 berbarengan libur sekolah 2022.
“Bukan melonjak, mungkin ada peningkatan tetapi tidak ada gelombang baru. Salah satunya karena faktor subvarian [Omicron] BA.4 dan BA.5,” kata Nadia kepada reporter Tirto, Kamis (30/6/2022).
Juru Bicara Indonesia untuk G20 itu mengatakan potensi kenaikan kasus COVID-19 saat libur sekolah tidak berpengaruh terhadap bed occupancy rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit dan angka kematian akibat COVID-19. Menurut dia, BOR rumah sakit rujukan saat ini masih tergolong rendah dan angka kematian akibat COVID-19 di bawah 20 kasus.
Nadia juga menyebut potensi penularan COVID-19 terhadap anak-anak saat libur sekolah. “Kalau ke anak-anak penularannya sangat rendah, ya. Anak-anak cenderung gejala ringan dan OTG [orang tanpa gejala] tetap harus waspada,” ujarnya.
Nadia menganjurkan agar anak-anak tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) selama libur sekolah. Misalnya menghindari kerumunan, mencuci tangan, dan menggunakan masker.
Hal senada juga disampaikan epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Pandu Riono. Dia memprediksi potensi kenaikan kasus COVID-19 berbarengan libur sekolah.
Meski begitu, Pandu menekankan kenaikan kasus virus menular ini bukan disebabkan oleh momen libur sekolah, tetapi karena dominasi subvarian Omicron BA.5.
“Kasus sih naik, tapi hospitalisasi dan kematian tetap landai. Karena varian baru, BA.5,” kata Pandu kepada reporter Tirto, Rabu (29/6/2022) malam.
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Gilang Ramadhan