Menuju konten utama
Pandemi COVID-19

COVID-19 Melonjak, DKI Kekurangan 2.156 Nakes & 5.139 Vaksinator

Untuk itu, Pemprov DKI akan melakukan training terhadap sukarelawan untuk menutup kekurangan tenaga kesehatan.

COVID-19 Melonjak, DKI Kekurangan 2.156 Nakes & 5.139 Vaksinator
Petugas kesehatan Rumah Sakit COVID-19 Wisma Atlet berjalan untuk berganti jaga di Jakarta, Jumat (26/2/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/hp.

tirto.id - Wakil Gubernur Jakarta Riza Patria mengatakan saat ini DKI masih kekurangan ribuan tenaga kesehatan untuk menangani pasien COVID-19.

Mengingat kasus COVID-19 DKI terus melonjak, pada Selasa (29/6), penambahan positif sebanyak 7.379 kasus. Bahkan DKI pernah menyentuh penambahan 9.000-an kasus dalam dua hari berturut-turut.

Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI akan menambah jumlah tenaga kesehatan sesuai dengan kebutuhan yang ada saat ini.

"Pokoknya jumlah nakes kita tingkatkan. Jumlah tenaga kesehatan, kebutuhan nakes ini sedang ditambah. Tenaga profesional ini butuh lagi 2.156, tenaga vaksinator perlu ditambah lagi 5.139 ya, jadi semuanya akan kita tambah, kata Riza di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Selasa (29/6/2021) malam.

Berdasarkan keterangan Gubernur Banten, Wahidin Halim, Pemprov DKI kekurangan tenaga kesehatan dan membutuhkan bantuannya. Namun permintaan itu ditolak lantaran Banten juga saat ini kekurangan tenaga kesehatan.

Menanggapi hal tersebut, Riza menjelaskan jika seluruh Provinsi membutuhkan tenaga kesehatan. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga telah mendistribusikan tenaga kesehatan sesuai dengan kebutuhan daerahnya masing-masing untuk menangani pasien COVID-19.

"Semua kan, kebutuhan nakes tidak bisa diciptakan dengan cepat kalau dokter. Tapi sukarelawan juga bisa, tenaga-tenaga sukarelawan yang nanti ditraining dilatih itu nanti disiapkan," ujarnya.

Meski kekurangan nakes, Riza memandang tidak perlu mendatangkan tenaga kesehatan dari luar negeri meski beberapa negara telah berhasil menangani pandemi COVID-19.

"Luar negeri juga membutuhkan, kita bisa atasi sendiri. Tidak perlu mengambil kesehatan dari luar negeri. Di sini banyak dokter perawat bidan tenaga sukarelawan yang bisa," tuturnya.

Untuk mengatasi kekurangan, Pemprov DKI akan merekrut petugas dari Dinas terkait untuk dilibatkan menjadi sukarelawan tenaga kesehatan. "Semua dari Pemprov kita kerahkan dari mana saja. Nanti angkanya coba nanti dicek di Dinas Kesehatan," imbuhnya.

Selain tenaga kesehatan, Riza mengatakan Pemprov DKI juga akan terus menambah rumah sakit rujukan COVID-19, tempat tidur rumah sakit, ICU, laboratorium, vitamin, obat-obatan, masker, dan sebagainya.

"Tapi sekali lagi seperti yang sudah sering kami sampaikan, bahwa kita harus menghadang di hulu [Penularan virus ke masyarakat], jangan sampai ke hilir [Mengobati pasien]," pungkasnya.

Lebih lanjut, mengenai oksigen untuk pasien COVID-19, Riza mengaku sudah tidak ada lagi kendala distribusi. Seperti yang pernah dikatakan oleh Gubernur Anies Baswedan jika Pemprov DKI pernah mengalami kendala dalam mengangkut oksigen yang permintaannya 2-3 kali lipat dari biasanya.

"Di Jakarta kita sudah siapkan antisipasi tidak usah khawatir kita akan upayakan yang terbaik berbagai fasilitas, tidak hanya oksigen, tempat pemakaman ambulans tenaga kesehatan semuanya pasti kita perhatikan," jelasnya.

Baca juga artikel terkait TENAGA KESEHATAN atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Restu Diantina Putri