tirto.id - Contoh soal PPPK Penata Anestesi dan kunci jawaban dapat menjadi referensi bahan belajar jelang ujian Seleksi Kompetensi PPPK 2024. Peserta bisa mempelajari kisi-kisi materi PPPK Penata Anestesi.
Seleksi Pegawai Pemerintahan dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tahun Anggaran 2024 dibagi menjadi dua periode. Seleksi Kompetensi PPPK Periode I dilaksanakan mulai tanggal 2-19 Desember 2024. Sedangkan Periode II digelar pada 17 April hingga 16 Mei 2025 mendatang.
Formasi PPPK Penata Anestesi merupakan posisi tenaga kesehatan dalam bidang anestesiologi. Tugasnya membantu dokter spesialis anestesi dalam menangani pasien sebelum, selama, dan setelah prosedur anestesi.
Jabatan ini perannya sangat penting di rumah sakit maupun fasilitas kesehatan lain. Terutama mendukung dokter anestesi dan memastikan prosedur bedah atau tindakan medis lain yang memerlukan anestesi.
Kisi-Kisi Materi PPPK Penata Anestesi
Kisi-kisi materi PPPK Penata Anestesi perlu dipelajari peserta PPPK 2024. Peserta PPPK Penata Anestesi harus memiliki kompetensi teknis dalam penanganan dan penguasaan alat medis terkait anestesiologi melalui pendidikan di bidang keperawatan dan sertifikasi atau pelatihan di bidang anestesi.
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) telah merilis materi pokok soal seleksi kompetensi teknis dengan CAT untuk seleksi pengadaan PPPK 2024, termasuk formasi Penata Anestesi.
Materi pokok soal kompetensi teknis bertujuan agar para peserta seleksi PPPK 2024 dapat mengenali poin penting setiap soal seleksi kompetensi teknis dengan CAT yang akan diujikan sesuai kompetensi jabatan.
Berikut ini merupakan kisi-kisi materi PPPK Penata Anestesi berdasarkan materi pokok soal seleksi kompetensi dari Kemenpan RB:
Kemampuan Umum
• Kepmenkes HK-01.07/MENKES/722/2020 tentang Standar Kompetensi Penata Anestesi
Kemampuan Khusus
• Kepmenkes HK-01.07/MENKES/722/2020 tentang Standar Kompetensi Penata Anestesi
• Permenpan Nomor 11 Tahun 2017 tentang Jabatan Fungsional Penata Anestesi
• Permenkes Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pekerjaan Penata Anestesi
Contoh Soal PPPK Penata Anestesi dan Jawabannya
Mengerjakan latihan soal PPPK Penata Anestesi merupakan salah satu upaya untuk mempersiapkan diri jelang seleksi kompetensi PPPK 2024.
Berikut ini merupakan contoh soal PPPK Penata Anestesi beserta jawabannya:
1. Seorang pasien laki-laki berusia 55 tahun dengan tumor rahang bawah akan menjalani rekonstruksi rahang dengan anestesi umum. Tahapan awal yang dilakukan adalah:
a. Memberikan informasi tentang risiko anestesi.
b. Memberikan premedikasi.
c. Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Jawaban: b.
2. Pasien dengan respirasi cuping hidung dan sianosis perlu segera dilakukan pemeriksaan. Metode paling tepat untuk mengecek apakah pasien masih bernapas adalah:
a. Meraba denyut nadi dan mendengar suara napas.
b. Melihat gerakan dada, merasakan hembusan udara, dan mendengar suara napas.
c. Melihat gerakan anggota tubuh, mendengar keluhan pasien, dan memeriksa nadi.
Jawaban: b.
3. Pada pasien hamil yang menjalani operasi, transfer obat anestesi ke janin dipengaruhi oleh semua faktor berikut, kecuali:
a. Sifat kelarutan dalam lemak.
b. Berat molekul obat lebih dari 600.
c. Derajat ionisasi obat.
Jawaban: b.
4. Proses pertukaran oksigen dan karbon dioksida di alveoli disebut:
a. Osmosis.
b. Ventilasi.
c. Difusi.
Jawaban: c.
5. Alat yang digunakan untuk membebaskan jalan napas pada pasien tidak sadar dengan lidah jatuh ke belakang adalah:
a. Ambu bag.
b. Nasopharyngeal airway.
c. Oropharyngeal airway.
Jawaban: c.
6. Pasien dengan gangguan faal hati menjalani operasi dengan anestesi umum. Apa risiko utama anestesi yang harus diantisipasi?
a. Trombosite rendah.
b. Berat badan lebih dari normal.
c. Fungsi hati terganggu.
Jawaban: c.
7. Saat persiapan pre-anestesi, puasa minimal selama 6 jam bertujuan untuk menghindari:
a. Produksi saliva yang berlebihan.
b. Risiko aspirasi.
c. Efek hipoglikemia.
Jawaban: b.
8. Jenis anestesi yang paling aman untuk pasien yang tidak kooperatif selama pemeriksaan MRI adalah:
a. Lokal anestesi.
b. Regional anestesi.
c. Balanced anesthesia.
Jawaban: b.
9. Pasien laki-laki berusia 30 tahun dengan hernia inguinalis direncanakan operasi dengan anestesi umum. Kebutuhan cairan selama operasi adalah:
a. 6 cc/kgBB/jam.
b. 4 cc/kgBB/jam.
c. 12 cc/kgBB/jam.
Jawaban: b.
10. Pasien wanita usia 25 tahun menjalani spinal anestesi. Berapakah Bromage score jika pasien mampu mengangkat kedua kakinya?
a. Skor 2.
b. Skor 0.
c. Skor 1.
Jawaban: b.
11. Pasien dengan trauma kepala dan tekanan intrakranial meningkat. Selama operasi, tindakan utama yang harus dilakukan adalah:
a. Menghindari hipertensi.
b. Mencegah hypoksia.
c. Mencegah peningkatan tekanan intrakranial (TIK).
Jawaban: c.
12. Pasien pasca operasi dengan anestesi spinal mengalami hipotensi. Tindakan awal yang harus dilakukan adalah:
a. Suctioning.
b. Mengangkat kedua kaki pasien.
c. Memberikan oksigen.
Jawaban: b.
13. Pasien laki-laki dengan atrial septal defect direncanakan closure ASD. Cairan yang sesuai diberikan adalah:
a. Dekstrose 5%.
b. Ringer Laktat.
c. Expafusin.
Jawaban: c.
14. Pada pasien post anestesi, skor pemulihan dinilai dari:
a. Aktivitas dan kesadaran.
b. Sirkulasi dan volume oksigen.
c. Sirkulasi, aktivitas, dan warna kulit.
Jawaban: a.
15. Anak laki-laki dengan ileus obstruktif direncanakan operasi laparatomi. Cairan pengganti puasa yang harus diberikan adalah:
a. 315 ml.
b. 252 ml.
c. 390 ml.
Jawaban: a.
16. Pasien dengan tekanan darah 80/50 mmHg dan saturasi oksigen 90% dirawat di PACU. Alat yang digunakan untuk membebaskan jalan napas adalah:
a. Nasopharyngeal airway.
b. Oropharyngeal airway.
c. Ambu bag.
Jawaban: b.
17. Pasien dengan perdarahan hebat pasca trauma. Kategori trauma score berdasarkan kehilangan darah adalah:
a. Kelas II.
b. Kelas IV.
c. Kelas III.
Jawaban: c.
18. Pasien dengan stenosis mitral akan menjalani mitral replacement. Gas anestesi yang tepat digunakan adalah:
a. Propofol.
b. Isoflurane.
c. Halothane.
Jawaban: b.
19. Pasien wanita hamil menjalani operasi caesar dengan spinal anestesi. Tindakan pencegahan aspirasi yang harus dilakukan adalah:
a. Jaw thrust.
b. Triple maneuver.
c. Suctioning.
Jawaban: c.
20. Pasien laki-laki 30 tahun akan menjalani operasi dengan general anestesi. Obat relaksan otot non-depolarisasi yang sesuai adalah:
a. Atracurium.
b. Prostigmin.
c. Succinil choline.
Jawaban: a.
21. Pasien wanita hamil 38 minggu mengalami pecah ketuban dini. Persiapan puasa yang tepat sebelum operasi caesar adalah:
a. Tidak perlu puasa.
b. 4 jam sebelum operasi.
c. 6 jam sebelum operasi.
Jawaban: c.
22. Pasien dengan BB 60 kg mengalami perdarahan berat akibat trauma. Klasifikasi perdarahan berdasarkan volume darah yang hilang adalah:
a. Kelas II.
b. Kelas IV.
c. Kelas III.
Jawaban: c.
23. Pasien pasca-operasi di PACU dengan Hb rendah diberikan transfusi darah. Cairan yang sesuai sebelum transfusi adalah:
a. Ringer Laktat.
b. Natrium klorida 0,45%.
c. Natrium bikarbonat.
Jawaban: a.
24. Pasien 27 tahun dengan diagnosis fibro adenoma mammae akan menjalani biopsi eksisi. Status fisik ASA pasien tersebut adalah:
a. ASA 1.
b. ASA 2.
c. ASA 3.
Jawaban: a.
25. Pasien dengan chronic kidney disease menjalani nephrectomy. Obat anestesi inhalasi yang digunakan adalah:
a. Isoflurane.
b. Halothane.
c. Propofol.
Jawaban: a.
26. Pasien trauma kepala dengan tekanan intrakranial tinggi. Selama anestesi, tindakan utama adalah:
a. Mencegah hipertensi.
b. Mencegah emboli pulmonal.
c. Mencegah peningkatan tekanan intrakranial.
Jawaban: c.
27. Bayi 8 bulan direncanakan operasi labioplasty. Ukuran catheter vena yang sesuai adalah:
a. No. 24.
b. No. 18.
c. No. 20.
Jawaban: a.
28. Pasien wanita post-operasi herniotomy mengalami muntah di PACU. Tindakan kolaboratif yang dapat dilakukan adalah:
a. Memberikan antiemetik.
b. Memberikan analgesik.
c. Mengatur posisi tidur.
Jawaban: a.
29. Pasien laki-laki 35 tahun dengan atrial septal defect diberikan cairan kristaloid. Cairan yang dapat digunakan adalah:
a. Albumin.
b. Aminofusin.
c. Ringer Laktat.
Jawaban: b.
30. Pasien dengan hernia inguinalis direncanakan operasi dengan anestesi spinal. Lama puasa yang dianjurkan adalah:
a. 2-4 jam.
b. 4-6 jam.
c. 6-8 jam.
Jawaban: c.
31. Pasien post-operasi dengan warna kulit pucat dan napas dangkal. Aldrette score pasien ini adalah:
a. Skor 1.
b. Skor 5.
c. Skor 7.
Jawaban: b.
32. Pasien laki-laki 43 tahun dengan tekanan darah 140/95 mmHg, tidak menunjukkan pergerakan selama anestesi. Komponen trias anestesi yang belum terpenuhi adalah:
a. Analgesi.
b. Relaksasi.
c. Hipnotik.
Jawaban: b.
33. Pasien wanita post-operasi caesar mengalami fibrilasi ventrikel di ICU. Tindakan pertama yang harus dilakukan adalah:
a. Defibrilasi.
b. Pijat jantung.
c. Memberikan adrenalin.
Jawaban: a.
34. Pasien anak-anak dengan BB 40 kg akan menjalani operasi dengan endotrakeal tube. Ukuran ETT yang disiapkan adalah:
a. 6,0-6,5.
b. 7,0-7,5.
c. 5,5-6,0.
Jawaban: c.
35. Pasien dengan tekanan darah 80/50 mmHg dan saturasi oksigen rendah dirawat di PACU. Jenis masker yang sesuai adalah:
a. Non-rebreathing mask.
b. Simple mask.
c. Venturi mask.
Jawaban: a.
36. Pasien wanita dengan BB 50 kg menjalani operasi cholecystectomy. Tetesan infus yang diperlukan dengan 450 ml cairan RL adalah:
a. 20 tetes/menit.
b. 50 tetes/menit.
c. 30 tetes/menit.
Jawaban: b.
37. Pasien anak laki-laki dengan fibrosis cystic akan dilakukan biopsi. Cairan infus yang sesuai adalah:
a. Dekstrose 5%.
b. Ringer Laktat.
c. Natrium bikarbonat.
Jawaban: b.
38. Pasien laki-laki berusia 50 tahun direncanakan menjalani laparatomi. Dalam pengkajian pre-operatif, ditemukan pasien mengalami hipotensi (TD 90/50 mmHg). Cairan yang sesuai untuk stabilisasi awal adalah:
a. Dekstrose 5%.
b. Ringer Laktat.
c. Natrium Klorida 0,45%.
Jawaban: b.
39. Seorang pasien perempuan 35 tahun post-operasi laparatomi mengeluhkan nyeri skala 8. Intervensi yang paling tepat adalah:
a. Memberikan teknik relaksasi.
b. Memberikan opioid analgesik.
c. Memberikan teknik distraksi.
Jawaban: b.
40. Pasien laki-laki dengan stenosis mitral akan menjalani penggantian katup mitral. Gas anestesi yang paling sesuai digunakan selama operasi adalah:
a. Halothane.
b. Isoflurane.
c. Sevoflurane.
Jawaban: b.
Penulis: Robiatul Kamelia
Editor: Beni Jo & Fitra Firdaus