tirto.id - Obligasi akuntansi adalah instrumen keuangan yang mewakili utang yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan atau entitas pemerintah.
Mengetahui contoh soal obligasi beserta jawabannya dapat menjadi acuan untuk menghitung nilai obligasi yang Anda miliki.
Obligasi merupakan salah satu materi penting dalam akuntansi keuangan. Akuntansi keuangan melibatkan penyusunan, pengukuran, dan pelaporan informasi keuangan suatu entitas, termasuk transaksi yang melibatkan instrumen keuangan seperti obligasi.
Obligasi dalam akuntansi merujuk pada instrumen keuangan berupa surat utang yang diterbitkan oleh sebuah perusahaan atau pemerintah untuk memperoleh dana. Dalam akuntansi, obligasi dicatat sebagai suatu bentuk utang atau kewajiban Perusahaan.
Rangkuman Materi Obligasi Akuntansi Keuangan
Berdasarkan KBBI, obligasi adalah surat utang berjangka lebih dari satu tahun dengan suku bunga tertentu dan dapat diperjualbelikan.
Dalam konteks ini, isi dari dokumen pinjaman tersebut mencakup komitmen dari pihak perusahaan untuk membayar bunga dalam periode yang telah ditetapkan.
Selain membayarkan bunga sesuai kesepakatan, penerbit obligasi, baik perusahaan maupun pemerintah, juga bertanggung jawab untuk melunasi utang pokok yang tertera.
Obligasi bertujuan untuk memberikan tingkat pertumbuhan nilai investasi yang stabil dengan risiko yang relatif stabil jika dibandingkan dengan saham. Di Indonesia, obligasi terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Obligasi pemerintah
Obligasi ini berbentuk Surat Utang Negara yang diterbitkan oleh Pemerintah RI.Obligasi ini diterbitkan dengan kupon tetap (seri FR- Fixed Rate), kupon variable (seri VR- Variable Rate), dan obligasi dengan prinsip syariah atau Sukuk Negara.
2. Obligasi korporasi
Obligasi korporasi merupakan surat utang yang diterbitkan oleh Korporasi Indonesia baik itu BUMN maupun swasta. Obligasi ini juga diterbitkan dengan kupon tetap, kupon variabel, dan prinsip syariah.3. Obligasi ritel
Obligasi ini diterbitkan oleh pemerintah yang kemudian dijual kepada individu atau perseorangan melalui agen penjual yang ditunjuk resmi oleh pemerintah, biasanya terdapat beberapa jenis yaitu ORI atau sukuk ritel.Contoh Soal Nilai Obligasi dan Jawabannya
Bagi Anda yang ingin menggeluti bidang investasi, tidak ada salahnya untuk menyimak contoh soal utang obligasi keuangan. Berikut ini beberapa contoh soal utang obligasi dan jawabannya.
1.Tentukan harga pasar sebuah obligasi A pada Tabel sebelumnya bernilai Rp 40.000 pada tingkat harga penutup?
Jawaban: Harga penutup = Rp 1.125
Harga pasar sebuah obligasi Rp 40.000 = Rp 40.000 / 1.000 x Rp 1.125 = Rp 45.000
2. Obligasi Rp 10.000; 8 % ditentukan Rp 2.200 dengan jangka waktu jatuh tempo 5 tahun. Tentukan tingkat current yield obligasi tersebut?
Jawaban: Bunga tahunan = 8 % x Rp 10.000 = Rp 800
Harga pasar = (10.000/ 1.000) x Rp 2.200 = Rp 22.000
Tingkat current yield = Bunga tahunan/ harga pasar = (Rp 800/ Rp 22.000) x 100 % = 0,03636 = 3,64 %
3. Taksirlah tingkat yield to maturity untuk selembar obligasi bernilai Rp 4.000.000; 15 % dengan harga Rp 1.500 dengan ketentuan enam tahun sebelum jatuh tempo?
Jawaban: Total bunga = jumlah tahun x bunga tahunan
= 6 x (15% x Rp 4.000.000) = Rp 3.600.000
Harga beli = harga pasar = (Rp 4.000.000/ 1.000) x Rp 1.500 = Rp 6.000.000
Bunga tahunan rata-rata = (total bunga + nilai nominal – harga beli)/6 = (Rp 3.600.000 + Rp 4.000.000 – Rp 6.000.000)/6
Jumlah tahun jatuh tempo = Rp 266.666,67
Investasi rata-rata = (Harga beli + harga nominal)/2
= (Rp 6.000.000 + Rp 4.000.000)/2
= Rp 5.000.000
Tingkat yield to maturity = (Bunga tahunan rata-rata/ investasi rata-rata) x 100 %
= (Rp 266.666,67 / Rp 5.000.000) x 100 %
= 5,3 %
4. Pembayaran bunga atas selembar obligasi Rp 50.000; 8% dilakukan pada tanggal 1 Februari dan 1 Agustus. Pada tanggal 8 April Obligasi tersebut dijual. Tentukan bunga berjalan obligasi tersebut?
Jawaban: Februari s/d 1 April = 2 x 30 = 60 hari
April s/d 8 April = 7 hari + 67 hari
Bunga berjalan : I = Pxrxt = Rp 50.000 x 8 % x 67/360 = Rp 744,44
5.Tentukan harga pasar sebuah obligasi C Rp 50.000 pada harga terendah?
Jawaban: Harga obligasi C terendah = Rp 1.250
Harga pasar = Rp 50.000/ 1.000 x Rp 1.250 = Rp 62.5000
Penulis: Ruhma Syifwatul Jinan
Editor: Dhita Koesno