Menuju konten utama

Contoh Sambutan Harkitnas 2023 & Susunan Upacara Peringatan

Berikut contoh sambutan Harkitnas 2023 dan susunan upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional.

Contoh Sambutan Harkitnas 2023 & Susunan Upacara Peringatan
Pelajar mengamati diorama sejarah di Museum Kebangkitan Nasional (ex Gedung Stovia), Jakarta, Sabtu (19/5). ANTARA FOTO/Galih Pradipta.

tirto.id - Peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) yang ke 115 jatuh pada Sabtu, 20 Mei 2023. Untuk memperingati hari besar nasional tersebut diselenggarakan upacara bendera Harkitnas 2023 di kantor, lembaga, instansi pemerintah, hingga sekolah-sekolah.

Umumnya, dalam pelaksanaan upacara bendera peringatan Harkitnas, terdapat sambutan yang disampaikan oleh pembina upacara. Materi sambutan lazimnya diselaraskan dengan tema yang diusung setiap tahunnya.

Adapun tema Hari Kebangkitan Nasional 2023 adalah "Semangat untuk Bangkit." Tema ini bertujuan membangkitkan kesadaran akan nilai nasionalisme masyarakat Indonesia.

Peringatan Harkitnas berkaitan dengan sejarah berdirinya Budi Utomo pada 20 Mei 1908. Pembentukan organisasi yang beranggotakan para intelektual asal Jawa pada awal abad 20 ini dipelopori oleh Soetomo, Soeradji Tirtonegoro, Goenawan Mangoenkoesoemo, dan lain sebagainya.

Tanggal 20 Mei kemudian ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional oleh Presiden RI pertama Ir. Soekarno pada 20 Mei 1948 di Istana Kepresidenan Yogyakarta. Meski begitu, hari peringatan Harkitnas bukan hari libur nasional yang ditandai dengan tanggal merah.

Contoh Susunan Upacara Bendera Harkitnas 2023

Sebagaimana upacara bendera pada umumnya, upacara peringatan Harkitnas 2023 dapat digelar dengan beberapa susunan acara.

Mengutip pedoman peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang pernah dirilis Kementerian Kominfo pada tahun lalu, berikut contoh susunan upacara bendera Harkitnas 2023:

  1. Pengibaran Bendera Sang Saka Merah Putih
  2. Menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
  3. Mengheningkan Cipta
  4. Pembacaan Naskah Pancasila
  5. Pembacaan Naskah Pembukaan UUD 1945
  6. Pembacaan Naskah Pidato Sambutan Harkitnas 2023
  7. Pembacaan Doa.

Contoh Sambutan Upacara Bendera Harkitnas 2023

Berikut ini contoh teks pidato sambutan upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas):

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Shalom

Om Swastiastu,

Namo Buddhaya,

Salam Kebajikan,

Salam sejahtera dan salam sehat bagi kita sekalian.

Saudara – Saudari Sebangsa dan Setanah Air,

Tahun 2023 ini kita memperingati Hari Kebangkitan Nasional yang ke-115. Pada tahun ini, “Semangat untuk Bangkit” menjadi tema peringatan Hari Kebangkitan Nasional sebagai seruan agar kita bisa bangkit bersama dari pandemi COVID-19 yang baru saja berakhir.

Peringatan Hari Kebangkitan Nasional hendaknya tak hanya dimaknai sebagai seremonial. Guna memahami esensi sejarah Kebangkitan Nasional, mari sejenak kita mengingat lagi sisi historis di balik peringatan Harkitnas.

Pada 20 Mei 1948, Presiden Soekarno menetapkan hari lahirnya perkumpulan Budi Utomo sebagai hari bangkitnya nasionalisme Bangsa Indonesia. Pada masa itu, muncul ancaman perpecahan antargolongan dan ideologi di tengah perjuangan Indonesia mempertahankan kemerdekaan dari Belanda yang ingin kembali berkuasa.

Maka dari itu, semangat persatuan yang diusung oleh Budi Utomo diharapkan menjadi inspirasi dalam menghimpun kekuatan dan mencegah perpecahan bangsa Indonesia.

Budi Utomo termasuk organisasi pertama di Indonesia yang bersifat nasional dan modern dalam sejarah pergerakan kemerdekaan. Organisasi ini didirikan oleh Dr. Sutomo beserta para mahasiswa STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen) pada 20 Mei 1908.

Budi Utomo lahir untuk mengejar ketertinggalan bangsa Indonesia dari bangsa-bangsa lain, terutama Belanda. Organisasi ini sekaligus menyatukan pergerakan di Indonesia dari yang bersifat kedaerahan menjadi nasional dengan tujuan akhir kemerdekaan.

Tujuan pendirian Budi Utomo yang tercetus dalam kongres pertama organisasi ini adalah untuk mendorong kehidupan rakyat Indonesia sebagai bangsa terhormat dengan fokus di bidang pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan.

Budi Utomo meletakkan 3 cita-cita bagi kebangkitan nasional, yakni memerdekakan cita-cita kemanusiaan, memajukan nusa dan bangsa, serta mewujudkan kehidupan bangsa yang terhormat dan bermartabat.

Kelahiran Budi Utomo kemudian diikuti oleh kemunculan organisasi pergerakan di masa selanjutnya, seperti Indische Partij, Perhimpunan Indonesia, hingga Muhammadiyah.

Saudara – Saudari Sebangsa dan Setanah Air,

Semangat Budi Utomo masih relevan untuk dikontekstualisasikan di kehidupan berbangsa saat ini. Di tengah kondisi ekonomi global serta geopolitik yang belum stabil, kita patut memaknai kebangkitan nasional sebagai upaya kolektif bangsa untuk memperkuat dan memajukan pembangunan di Indonesia.

Mari terus bekerja keras dan bersinergi untuk mempertahankan sekaligus meningkatkan upaya memajukan perekonomian nasional dan menyejahterakan segenap rakyat.

Saudara – Saudari Sebangsa dan Setanah Air,

Mengutip ucapan Dr. Sutomo “Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih menjadi merah dan putih, selama itu tidak akan mau menyerah kepada siapa pun juga.”

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Shalom,

Om santi, santi, santi om,

Namo Budhaya.

Baca juga artikel terkait HARKITNAS atau tulisan lainnya dari Aisyah Yuri Oktavania

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Aisyah Yuri Oktavania
Penulis: Aisyah Yuri Oktavania
Editor: Addi M Idhom