Menuju konten utama

Contoh Khutbah Jumat: Hikmah Bencana Gempa Turki & Bacaan Doa

Contoh teks khutbah Jumat terbaru kali ini akan membahas tentang hikmah di balik bencana gempa yang baru-baru in terjadi di Turki.

Contoh Khutbah Jumat: Hikmah Bencana Gempa Turki & Bacaan Doa
Ilustrasi Khutbah Jumat. foto/istockphoto

tirto.id - Contoh teks khutbah Jumat terbaru kali ini akan membahas tentang hikmah di balik bencana gempa yang baru-baru in terjadi di Turki dan menewaskan sejumlah korban.

Bagaimana hikmah bencana gempa menurut Islam? Hikmah gempa di antaranya menguatkan iman hingga bersyukur kepada Allah atas segala nikmat yang telah diberikan.

Berikut contoh teks khutbah Jumat selengkapnya.

Ceramah Khutbah Jumat: Hikmah Bencana Gempa & Bacaan Doa

Bismillaahirrahmaanirrahiim..

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

الْحَمْدُ للهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالـمُرْسَلِينَ وَعَلىَ آلِهِ وَأَصَحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ اِلَى يَومِ الدِّينِ، أَمَّا بَعْدُ

Segala puji bagi Allah Swt. Selawat dan salam semoga senantiasa terlimpah Nabi Muhammad Saw. beserta keluarga, sahabat, dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari kiamat. Amm ba’du...

Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,

Alhamdulillah, pada hari ini, Jumat, 10 Februari 2023, kita dapat berkumpul dalam majelis salat dan khotbah Jumat yang insyaallah dirahmati Allah Swt.

Dalam kesempatan ini, khatib akan menyampaikan khotbah dengan tema “Hikmah Bencana Gempa dan Bacaan Doa”.

Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,

Warga dunia baru saja diterpa kabar duka atas terjadinya bencana alam gempa bumi berkekuatan 7.8 skala richter yang melanda Turki dan Suriah pada Senin, 6 Februari 2023 lalu.

Menurut informasi yang beredar, pada Rabu, 8 Februari 2023, jumlah korban gempa Turki dan Suriah mencapai 7.900 jiwa lebih dan terus bertambah.

Membahas terkait gempa bumi, tidak lepas dari negara kita cinta Indonesia. Pasalnya, beberapa daerah di Indonesia akhir-akhir ini juga mengalami gempa bumi, sekalipun tidak menyebabkan tsunami atau memakan korban jiwa.

Lalu, bagaimana kita sebagai seorang muslim menghadapi adanya gempa bumi?

Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,

Gempa bumi merupakan salah satu ketentuan yang telah digariskan Allah Swt. Manusia tidak bisa memprediksi secara tepat ataupun menghindar darinya tanpa rida Allah Swt. Hal ini sebagaimana firman Allah Swt. dalam Surah At-Taubah ayat 51 sebagai berikut:

قُلْ لَّنْ يُّصِيْبَنَآ اِلَّا مَا كَتَبَ اللّٰهُ لَنَاۚ هُوَ مَوْلٰىنَا وَعَلَى اللّٰهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُوْنَ ٥١

Arab Latinnya:

Qul lay yuṣībanā illā mā kataballāhu lanā, huwa maulānā wa 'alallāhi falyatawakkalil-mu`minụn.

Artinya:

Katakanlah [Nabi Muhammad], ‘Tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah hendaknya orang-orang mukmin bertawakal,’”(QS. At-Taubah [9]: 51).

Sekalipun tidak dapat dihindari, terdapat banyak hikmah di balik terjadinya peristiwa gempa bumi bagi orang-orang yang beriman.

Hikmah pertama gempa bumi adalah muhasabah (introspeksi diri) untuk mengevaluasi kesalahan atau kekurangan dari perbuatan manusia yang perlu dibenahi. Gempa bumi merupakan salah satu contoh kelemahan manusia, sehingga sadar bahwa mereka rendah dihadapan Allah Swt.

Muhasabah diri tidak hanya dilakukan korban bencana gempa bumi, namun umat Islam yang mengetahui kejadian tersebut. Sayyidina Umar bin Khattab pernah menuturkan dalam khotbahnya semasa hidup sebagai berikut:

حَاسِبُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُحَاسَبُوا فَإِنَّهُ أَهْوَنَ لِحِسَابِكُمْ

Artinya:

Hisablah dirimu sebelum engkau dihisab. Karena sesungguhnya hal itu akan meringankan hisabmu [di hari kiamat].”

Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,

Hikmah kedua yang dapat diambil dari peristiwa gempa bumi adalah rasa syukur dan optimis. Salah satu tanda Allah Swt. menyayangi hambanya adalah dengan memberikan ujian. Allah Swt. melalui ujian akan menghilangkan dosa-dosa manusia yang telah lalu dan mengangkat derajatnya.

Dari Aisyah Ra., Rasulullah Saw. pernah bersabda dalam sebuah hadis mengenai orang yang diuji Allah Swt. kemudian dinaikan derajat dan dihapus dosa-dosanya sebagai berikut:

Tidaklah seorang mukmin terkena duri atau yang lebih menyakitkan darinya kecuali Allah mengangkatnya satu derajat dan menghapus darinya satu kesalahan,”(HR. Tirmidzi).

Hikmah ketiga dari peristiwa gempa bumi adalah sebagai ladang kepedulian (sedekah) kepada korban. Orang-orang Islam yang selamat sepatutnya membantu para korban gempa mulai dari tenaga hingga makanan. Dilansir laman Jatim NU Online, dalam riwayat hadis Imam Muslim, Rasulullah Saw. pernah bersabda sebagai berikut:

Barang siapa melepaskan kesusahan seorang muslim dari kesusahan dunia, Allah akan melepaskan kesusahannya pada hari kiamat; barangsiapa memudahkan seorang yang mendapat kesusahan, Allah akan memudahkan urusannya di dunia dan akhirat; dan barangsiapa menutupi [aib] seorang muslim, Allah akan menutupi [aibnya] di dunia dan Akhirat; dan Allah selalu akan menolong hamba-Nya selama ia menolong saudaranya,”(HR Muslim).

Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,

Bantuan kepada korban gempa bumi tidak hanya seputar materi. Umat Islam sebaiknya juga mendoakan. Salah satu doa yang dianjurkan untuk dibaca mengenai peristiwa gempa bumi adalah doa Nabi Musa As. yang termaktub dalam Surah Al-A’raf ayat 155-156 sebagai berikut:

رَبِّ لَوْ شِئْتَ اَهْلَكْتَهُمْ مِّنْ قَبْلُ وَاِيَّايَۗ اَتُهْلِكُنَا بِمَا فَعَلَ السُّفَهَاۤءُ مِنَّاۚ اِنْ هِيَ اِلَّا فِتْنَتُكَۗ تُضِلُّ بِهَا مَنْ تَشَاۤءُ وَتَهْدِيْ مَنْ تَشَاۤءُۗ اَنْتَ وَلِيُّنَا فَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا وَاَنْتَ خَيْرُ الْغٰفِرِيْنَ. وَاكْتُبْ لَنَا فِيْ هٰذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى الْاٰخِرَةِ اِنَّا هُدْنَآ اِلَيْكَۗ

Arab Latinnya:

Rabbi lau syi’ta ahlaktahum min qablu wa iyyaya, atuhlikunaa bimaa fa’alas-sufahaau minnaa, in hiya illa fitnatuka tudhillu bihaa man tasyaau wa tahdhi man tasyaa, anta waliyyuna faghfir lanaa warhamnaa, wa anta khairul-ghaafirin, waktub lanaa fiii haadzihid-dunya hasanatan wa fiil-akhirat inna hudna ilaika.

Artinya:

Ya Tuhanku, jika Engkau kehendaki, tentulah Engkau membinasakan mereka dan aku sebelum ini. Apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang kurang akal di antara kami? Itu hanyalah cobaan dari-Mu. Engkau menyesatkan siapa yang Engkau kehendaki dengan cobaan itu dan Engkau memberi petunjuk siapa yang Engkau kehendaki. Engkaulah Pelindung kami. Maka, ampunilah kami dan berilah kami rahmat. Engkaulah sebaik-baik pemberi ampun. Tetapkanlah untuk kami kebaikan di dunia ini dan di akhirat. Sesungguhnya kami kembali [bertobat] kepada Engkau,”(QS Al-Araf [7]: 155-156).

Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,

Demikianlah khotbah Jumat pekan ini, semoga apa yang khatib sampaikan memberikan kebermanfaatan bagi diri sendiri maupun jemaah.

Di samping itu, semoga kita semua dijauhkan dari marabahaya, sehingga dapat beribadah dengan khidmat. Aamiin allahumma aamiin.

Baca juga artikel terkait EDUKASI DAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Yulaika Ramadhani