tirto.id - Citilink menargetkan pendapatan tambahan dari pemberlakukan bagasi berbayar pada akhir Januari 2019. Besarannya diprediksi melampaui tahun sebelumnya sebesar 10 persen.
Direktur Utama Citilink Juliandra Nurtjahjo optimis pendapatan tambahan pada 2019 bakal bertambah dari kebijakan penghapusan biaya bagasi.
Dia tak menyebut angka pendapatan itu, tapi peresentase pendapatan tambahan dari bagasi pada 2019 dibidik pada kisaran 20 persen.
"Saya enggak sebut angka, tapi kita ada yang namanya ancillary revenue (tambahan pendapatan). [Dulu] kita itu terus bertumbuh dari 10 persen berkontribusi terhadap total revenue, dan kita target untuk mencapai kontribusi 20 persen," kata dia dalam konferensi pers Indonesia National Air Carrier Association (Inaca) di Jakarta Pusat, Selasa (15/1/2019).
Bagasi berbayar, kata dia, tidak signifikan menyumbang pendapatan tambahan. Porsi pendapatan itu juga berasal dari iklan dan penjualan makanan.
"Kita berusaha untuk bisa survive. Kalau bicara [harga tiket] ini bukan menaikkan harga, tapi diskonnya yang kita kurangi. Salah satunya kalau LCC (penerbangan biaya rendah) ada space di kabin, [bisa untuk] iklan di dalam pesawat. Itu peluang pendapatan tambahan. [Iklan] ada logonya dengan partner advertising kita,” jelas dia.
Editor: Selfie Miftahul Jannah & Zakki Amali