tirto.id - Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo mendukung kebijakan pemerintah menunda pelaksanaan umrah. Hal itu mengingat penularan COVID-19 varian Omicron mulai masif.
"Kebijakan penundan umroh tanpa menunggu hasil penelitian merupakan langkah preventif yang tepat dan bijak. Ini merupakan sikap kehati-hatian," ujar politikus PDIP tersebut dalam keterangan tertulis, Minggu (19/12/2021).
Rahmad mengatakan Arab Saudi sudah mendeteksi kasus penularan Omicron. Penundaan umrah, menurut dia, sudah tepat meskipun dilematis.
Ia juga mengimbau masyarakat Indonesia untuk menahan diri dan tidak bepergian ke luar negeri. Akses keluar-masuk Indonesia mesti ditutup sementara seperti di Jepang.
"Ketika kita menutup, ketika kita meningkatkan karantina, itu merupakan upaya perlindungan bagi warga Indonesia agar tidak sampai terpapar Omnicron," tukasnya.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama, Hilman Latief mengatakan pemerintah menunda pemberangkatan jemaah umrah Indonesia hingga 2022. Hal ini sebagai upaya perlindungan masyarakat terhadap penularan varian Omicron.
"Kami berharap kondisi segera membaik," ujar Hilman dalam keterangan tertulis, Sabtu (18/12/2021).
Sudah tiga orang warga negara Indonesia terdeteksi tertular omnicron. Satu orang pertama merupakan petugas kebersihaan RS Darurat Wisma Atlet. Dua terbaru yakni seorang pria yang baru tiba dari Amerika Serikat dan satu pria yang baru tiba dari Inggris.
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Siti Nadia Tarmizi mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan tidak melakukan perjalanan ke luar negeri terlebih dahulu. Ia mengingatkan laju penyebaran Omicron terbukti sangat cepat.
“Indonesia adalah salah satu negara paling aman dari COVID-19. Jika kita keluar negeri, maka kita akan keluar dari zona aman menuju zona berbahaya. Jika kembali, nanti akan berpotensi membawa Omicron ke Indonesia dan pastinya akan merusak situasi yang sudah kondusif ini,” ujar Nadia dalam keterangan tertulis, Sabtu.
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Gilang Ramadhan