tirto.id - Kanker serviks atau kanker rahim merupakan jenis kanker yang disebabkan dari virus Human Papillomavirus (HPV). Virus ini dapat menular lewat aktivitas Seksual dan Non-seksual seperti tidak sterilnya alat kedokteran.
Umumnya orang mengetahui penyebaran virus HPV hanya lewat aktivitas seksual. Misalnya melalui kontak langsung dengan kulit kelamin, membran mukosa, pertukaran cairan tubuh, serta seks oral dan anal.
Cara-cara tersebut memang menyumbang 85 persen infeksi virus HPV. Sedangkan 15 persen lainnya disebarkan melalui aktivitas non-seksual.
Penularan HPV dapat menular dari jalur non-seksual di luar kelamin seperti melalui pemakaian toilet umum, pakaian dalam yang tak higienis, dan tidak sterilnya alat kedokteran.
“Jadi, bersih secara seksual belum tentu tidak kena HPV.” Ujar seksolog Boyke Dian Nugraha, dikutip dari Tirto (12/10/2017).
Rumah Sakit Kanker Dharmais, pada periode 2010-2013 pernah merilis data terdapat 1.295 korban jiwa akibat penyakit kanker serviks. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan memperkirakan penderita kanker Indonesia akan meningkat tujuh kali lipat pada 2030.
Bagaimana cara mencegah kanker serviks sejak dini?
Salah satu cara yang dapat Anda lakukan yakni Vaksinasi HPV. Berdasarkan rekomendasi WHO, kanker serviks yang disebabkan oleh HPV dapat dicegah dengan tindakan primer, yaitu pemberian vaksin HPV antara lain vaksin Cervarix dan Gardasil.
Vaksinasi HPV merupakan salah satu cara pencegahan perempuan tertular human papilloma virus (HPV), salah satu virus penyebab kanker serviks atau kanker leher rahim.
Terkait kapan sebaiknya vaksinasi HPV dilakukan, Spesialis onkologi dan gikenologi dari RSCM, Prof. Dr.dr. Andrijono, SpOG (K) dalam diskusi media di Jakarta, Rabu (25/4/2018) menyatakan bahwa proteksi tersebut paling baik dilakukan sejak usia dini antara 9-13 tahun.
"Vaksin HPV diberikan dini, usia 9-13 tahun, itu saat proteksi paling bagus. Suntikan pertama saat SD kelas 5, suntikan kedua kelas 6 SD, untuk mengeliminasi kanker serviks," ujar dokter Andrijono, dilansir Antara.
Menurutnya, saat usia 9 tahun, kekebalan tubuh seseorang sedang berada pada masa prima dan memiliki daya tahan tubuh yang lebih kuat dalam merespon vaksin.
Vaksinasi HPV sendiri terbagi menjadi dua golongan yakni pada usia 9-13 tahun dengan dua dosis (jarak 0 dan 6-12 bulan) dan 14-44 tahun dengan tiga dosis (jarak 0, 2 bulan dan 6 bulan).
Di lain waktu, Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) DKI Jakarta Dr. dr. Rini Sekartini, Sp.A(K) mengatakan, imunisasi HPV merupakan pencegahan primer kanker serviks di mana keberhasilannya dalam pencegahan kanker mencapai 100 persen jika diberikan sebanyak dua kali pada anak usia 9-13 tahun.
"Pemberian vaksin HPV untuk anak kecil sudah lama kita anjurkan kepada pemerintah. Vaksin itu cukup efektif mengurangi risiko terjadinya kanker serviks di Indonesia, apalagi diberikan secara dini kepada masyarakat," kata Rini kepada Tirto, Jakarta, Kamis (24/11/2016).
Penulis: Nuraini Ika
Editor: Yantina Debora