tirto.id - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mewanti-wanti warga yang saat ini berada di luar kota untuk tidak pulang ke Jakarta kecuali bagi mereka yang memenuhi kriteria untuk berpergian.
Imbauan itu diberikan guna mencegah terjadinya gelombang kedua kasus Corona di Ibu Kota Indonesia.
"Ini dilakukan agar kerja keras puluhan juta orang. Di Jakarta ada 10 juta, Jabodetabek ada lebih dari 25 juta, selama dua bulan lebih bekerja keras menjaga dan menurunkan penularan COVID-19. Kita tidak ingin kerja keras kita batal karena muncul gelombang baru penularan," kata Anies dalam konferensi pers di Graha BNPB, pada Senin (25/5/2020).
Anies menerangkan, sejak DKI memberlakukan peliburan sekolah dan penutupan fasilitas umum serta transportasi publik, sudah sekitar 60 persen warga Jakarta yang berdiam di rumah.
Selain itu, jumlah penumpang moda raya terpadu (MRT) turun hingga tersisa 5 persen dari jumlah penumpang di hari biasa. Sementara jumlah penumpang Transjakarta menurun hingga jumlah penumpang tersisa 10-12 persen.
Hasilnya pun signifikan, angka penularan kasus positif Corona di Jakarta berhasil ditekan hingga di angka 1 dan ditargetkan bisa segera turun hingga di bawah angka 1. Oleh karena itu, Anies mengatakan pemberlakuan PSBB terakhir hingga tanggal 4 Juni 2020 sangat krusial.
"Kalau hari-hari ke depan angkanya meningkat karena kita mulai bebas, mulai berpergian, tidak disiplin menggunakan masker, tidak disiplin cuci tangan, maka ada potensi kita harus memperpanjang seakan mengulang proses yang kita kerjakan kemarin," kata Anies.
Untuk itu Anies mengungkapkan pihaknya telah berkoordinasi dengan TNI dan Polri untuk menjaga 10 titik perbatasan Jakarta. Nantinya petugas akan meminta orang yang hendak masuk Jakarta menunjukan surat izin dan surat keterangan sehat.
Penulis: Mohammad Bernie
Editor: Zakki Amali