Menuju konten utama

Cegah Cuaca Ekstrem, BMKG Modifikasi Cuaca Wilayang Jawa Tengah

Teknologi modifikasi cuaca sebelumnya diterapkan di wilawah Jabodetabek menjelang tahun baru 2023.

Cegah Cuaca Ekstrem, BMKG Modifikasi Cuaca Wilayang Jawa Tengah
Stasiun di Semarang terendam banjir. (FOTO/Dok. Humas KAI)

tirto.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menerapkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) guna mengantisipasi cuaca ekstrem serta curah hujan tinggi di Jawa Tengah.

Cuaca ekstrem membuat kawasan Semarang, Jawa Tengah, dilanda banjir pada hari pertama tahun 2023. Hal itu mengakibatkan beberapa stasiun terendam banjir dan perjalanan kereta api terganggu.

“Teknologi ini hasil kolaborasi antara BNPB, BMKG, BRIN, TNI AU dan pemda hasilnya akan membuat intensitas hujan jadi berkurang dan mampu mempercepat proses terjadinya hujan sebelum awan hujan masuk ke daratan," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto di Jakarta, Minggu (1/1/2023).

Guswanto meyakini modifikasi cuaca mampu mencegah terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir.

Modifikasi cuaca dimulai dari kawasan Pantai Utara (Pantura) Jawa Tengah pada pukul 09.00-12.00 WIB dan 14.00-17.00 WIB dengan ketinggian 10.000-12.000 kaki.

Selanjutnya pada pukul 10.30-11.30 WIB dan 14.00-18.00 WIB, penyemaian dilakukan di Selat Sunda, perairan Laut Jawa, hingga perairan selatan Jawa dengan ketinggian 8.000-10.000 kaki.

Teknologi modifikasi cuaca sebelumnya diterapkan di wilawah Jabodetabek menjelang tahun baru 2023. Operasi digelar BMKG berkolaborasi dengan BRIN, BNPB, dan TNI Angkatan Udara. Mereka menaburkan 30 ton NaCl di langit wilayah Perairan Selat Sunda dengan ketinggian 10.000 kaki.

Baca juga artikel terkait MODIFIKASI CUACA atau tulisan lainnya dari Hanif Reyhan Ghifari

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Hanif Reyhan Ghifari
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Gilang Ramadhan