tirto.id - PT MRT Jakarta akan menerapkan pembangunan fase II koridor Utara-Selatan yakni ruas Bunderan HI-Kota, yang antisipatif terhadap pencegahan bencana banjir, Jumat (3/1/2020).
"Dalam pembangunan fase II MRT, pintu masuk menuju stasiun akan kami tinggikan," ujar Corporate Secretary MRT Jakarta Muhammad Kamaluddin kepada ANTARA di Jakarta, melansir Antara.
Dia menjelaskan pihaknya akan betul-betul menjaga pintu masuk di stasiun jangan sampai lebih rendah dari prediksi banjirnya.
Selain itu, MRT Jakarta akan mengecek drainase di titik-titik pembangunan fase II MRT Jakarta dengan radius 200 meter dari pintu masuk stasiun.
"Itu sama dengan fase pertama MRT kemarin di mana menata trotoar kembali. Hal yang sama juga akan dilakukan pada fase II MRT yakni menata trotoar kembali dan sekaligus memastikan drainasenya berjalan dengan lancar," kata Kamaluddin.
Terkait saluran pembuangan air atau drainase, menurut dia, sejak fase pertama MRT setiap stasiun sudah dilengkapi tangki penampungan air di bawah tanah yang dikenal sebagai "sumpit".
"Kalau sampai air banjir masuk pun, itu tidak akan sampai menggenangi lantai stasiun tapi akan masuk ke tangki tersebut," ujarnya.
Dia menyampaikan masing-masing stasiun MRT Jakarta terdapat dua tangki sumpit yang cukup besar untuk menampung air yang masuk.
Kondisi MRT Jakarta pada Jumat dalam keadaan normal dan tidak terganggu banjir yang melanda wilayah Jabodetabek.
Semua fungsi MRT Jakarta tetap berjalan normal sesuai standar operasional atau SOP yang berlaku.
Kamaluddin juga mengatakan sama sekali tidak ada jalur atau stasiun MRT Jakarta yang terendam.
"Antisipasinya sudah cukup baik," katanya.
Pantauan Antara di Stasiun MRT Lebak Bulus dan ASEAN, moda transportasi massal tersebut tetap beroperasi seperti biasa. Masyarakat yang menggunakan MRT di kedua stasiun tersebut terlihat cukup ramai.
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Agung DH