tirto.id - Locarno Film Festival tengah berlangsung sejak 5 hingga 15 Agustus 2020. Tahun ini, festival yang mengangkat tema For the Future of Films ini menayangkan film secara online.
Akan ada enam kategori dan tiga kompetisi untuk film-film yang tayang. Bagi Anda yang ingin menonton secara online, berikut beberapa langkahnya:
- Kunjungi website resmi Locarno Film Festival.
- Klik bagian Program.
- Ada beberapa pilihan kategori seperti Films on Demand, Films in Locarno, dan Online Events
- Anda bisa cari film atau video yang hendak ditonton.
- Setelah itu, klik pada bagian Watch Film.
- Apabila Anda belum memiliki akun, ada bisa Sign Up di pojok kanan atas
- Anda hanya perlu memasukkan nama, email dan password.
- Setelah proses Sign Up selesai, Anda bisa menikmati film.
Mayoritas film yang tayang di Locarno gratis untuk diakses. Namun ada beberapa film yang telah sold out dan tidak bisa diakses lagi.
Ada beberapa ketentuan dalam menonton film secara online di Locarno Film Festival 2020. Berikut beberapa ketentuannya:
- Hanya bisa menonton film sebanyak satu kali.
- Waktu menonton yaitu 120 persen dari durasi film secara keseluruhan. Hal ini untuk Anda yang ingin pause atau kembali pada scene sebelumnya.
- Untuk beberapa film, Anda bisa memutarnya lebih dari sekali.
- Untuk keterangan lebih lanjut, bisa klik link ini.
Tahun ini, Locarno Film Festival telah menginjak tahun ke-73. Setiap bulan Agustus, selama sebelas hari, festival akan diadakan di kota Locarno di Swiss-Italia, tepat di jantung Eropa.
Tahun ini, ada enam film Indonesia yang turut andil dalam Locarno Film Festival tahun 2020. Seluruh film Indonesia akan masuk penayangan dalam kategori Open Doors Screenings.
Kategori tersebut merupakan program yang fokus memutarkan film-film dari Asia Tenggara dan Mongolia. Kategori ini telah ada sejak tahun 2019.
Enam film Indonesia yang tayang di Locarno di antaranya Atambua 39°Celsius karya Riri Riza, Kucumbu Tubuh Indahku karya Garin Nugroho, On Friday Noon karya Luhki Herwanayogi, Kado karya Aditya Ahmad.
Selanjutnya, Tak Ada yang Gila di Kota Ini karya Wregas Bhanuteja, dan What They Don't Talk About When They Talk About Love karya Mouly Surya.
Penulis: Sirojul Khafid
Editor: Yandri Daniel Damaledo