tirto.id - Bagaimana cara menghindari sifat kikir dan hikmahnya? Dalam agama Islam sendiri, kikir berasal dari bahasa Arab bakhil yang juga berasal dari kataَ بَخَلََ-يَبْخَ لَ-بَخَلاً yang berarti terlampau hemat memakai hartanya.
Kata al-Bukhl sering disepadankan dengan Asy-syuhh, baik di dalam Al-Qur'an maupun hadis, kedua kata itu sering dipergunakan dengan pengertian pelit atau kikir.
Al-Bukhl artinyaadalah kikir terhadap apa yang ada di tangannya saja (miliknya). Sedangkan, Asy-Syuhh diartikan sebagai kikir terhadap apa yang ada di tangannya juga berarti menghendaki agar milik orang lain jatuh ketangannya.
Sikap kikir tidak hanya terjadi pada sesuatu yang berkaitan dengan materi, tetapi juga pada non materi seperti kikir dalam memberikan perhatian, kasih dan sayang dan dalam memberi nasehat dan petunjuk untuk kebaikan orang lain.
Dalil Tentang Sifat Kikir
Penjelasan tentang sifat kikir terdapat dalam beberapa ayat Al-Qur'an, di antaranya:
Allah berfirman dalam surat At-Taghabun potongan ayat 16:
وَمَن یُوقَ شُحَّ نَفۡسِهِۦ فَأُو۟لَـٰۤىِٕكَ هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ
Artinya: "Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung dapatkan." (At-Taghabun:16)
Selain itu, kikir disebutkan juga dalam surat Ali-Imran ayat 180:
وَلَا یَحۡسَبَنَّ ٱلَّذِینَ یَبۡخَلُونَ بِمَاۤ ءَاتَىٰهُمُ ٱللَّهُ مِن فَضۡلِهِۦ هُوَ خَیۡرࣰا لَّهُمۖ بَلۡ هُوَ شَرࣱّ لَّهُمۡۖ سَیُطَوَّقُونَ مَا بَخِلُوا۟ بِهِۦ یَوۡمَ ٱلۡقِیَـٰمَةِۗ وَلِلَّهِ مِیرَ ٰثُ ٱلسَّمَـٰوَ ٰتِ وَٱلۡأَرۡضِۗ وَٱللَّهُ بِمَا تَعۡمَلُونَ خَبِیرࣱ
Artinya: Dan janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunianya menyangka bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah lah segala warisan (yang ada) di langit dan bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Ali-Imran: 180)
Cara Menghindari Sifat Kikir dan Hikmahnya
Berikut ini adalah cara-cara menghindari sifat kikir, seperti dikutip dalam e-modul Akidah Akhlak (2020):
- Sadar bahwa kekayaan itu tidak kekal;
- Membiasakan diri berbagi rezeki dengan orang lain (bersedekah);
- Menyadari bahwa harta kekayaan adalah titipan Allah Swt;
- Punya perhatian terhadap orang miskin;
- Selalu mengingat bahayanya sifat kikir;
- Menyadari bahwa dalam rezeki kita ada hak orang lain.
Orang yang kikir adalah orang yang letih, ia menghabiskan masa hidupnya dan mengerahkan seluruh kemampuannya untuk menimbun kekayaan.
Kehidupannya di dunia layaknya orang miskin yang terus menerus mengejar harta, namun ia tidak menikmati hartanya tetapi ahli warisnya yang akan menghabiskannya.
Sementara itu, menghindari sifat-sifat tercela termasuk kikir hukumnya wajib bagi masing-masing
muslim, hal tersebut akan mendapatkan hikmah yang besar.
Adapun hikmah dari menghindari sifat kikir antara lain:
- Hidup lebih tenang dan tentram sebab tidak diperbudak nafsu duniawi;
- Menjadi orang yang pandai bersyukur;
- Memiliki kepedulian dan kepekaan terhadap sesama;
- Disenangi oleh orang sekitar;
- Terhindar dari perilaku dzalim mengambil hak orang lain.
Editor: Addi M Idhom