tirto.id - Mom-shaming adalah kritikan atau komentar negatif dari masyarakat kepada para ibu karena perbedaan pilihan dalam pengasuhan anak.
Umumnya hal ini ditemukan atau terjadi di kalangan terdekat seperti keluarga, sahabat, teman, tetangga. Hal ini mungkin terlihat sederhana, tapi ternyata mom-shaming memengaruh kesehatan psikologi ibu dan tumbuh kembang anak.
Melansir ibudanbalita.com, menurut survei yang dilakukan oleh C.S Mott Children’s Hospital di Amerika Serikat, 67 persen ibu yang mendapat mom-shaming merasa kurang percaya diri dalam merawat si kecil.
Rasa tidak percaya diri ini akan membuat si kecil merasa kurang nyaman sehingga memengaruhi tumbuh kembangnya.
Ketika hal itu terjadi pada ibu, berikut hal yang perlu ibu lakukan saat menghadapi mom-shaming, seperti dilansir oleh Psychology Today.
1. Menerima fakta bahwa setiap perilaku yang dilakukan pasti akan menerima komentar dari beberapa sudut pandang. Hal ini perlu disadari agar ibu tidak terkejut atau lengah dengan komentar yang diberikan.
2. Pahami bahwa setiap kritikan atau komentar yang diberikan membuat sebagian orang menjadi lebih baik. Tetaplah memandang dari sisi positif.
3. Respons dengan diam dan tenangkan pikiran. Biasanya, orang-orang yang mengkritik hanya ingin didengar.
4. Tetaplah berada di dekat orang-orang yang mendukung ibu dan menjauh dari lingkungan negatif yang dapat mengganggu mental si ibu karena hal ini dapat merusak suasana hati ibu dalam mengurus si buah hati.
5. Terimalah bahwa setiap ibu memiliki pola asuh yang berbeda. Jika melakukan kesalahan, jangan langsung menghakimi diri sendiri. Pahami keadaan manusia tidak sempurna dan akan melakukan kesalahan.
6. Jadikan kritikan sebagai pembelajaran sekaligus ibu memperluas pengetahuan dalam mengurus bayi.
7. Ibu merupakan orang terdekat dari si buah hati. Percaya dirilah bahwa apa yang dilakukan oleh ibu adalah yang terbaik untuk perkembangan si buah hati.
Penulis: Versatile Holiday Lado
Editor: Nur Hidayah Perwitasari