tirto.id - Dinding retak merupakan salah satu problem yang sering ditemui, terutama jika bangunan rumah sudah berusia tua atau ada kesalahan dalam proses pembangunannya. Masalah tersebut membuat penampakan dinding menjadi kurang rapi, bahkan di kemudian hari berpotensi menimbulkan kerusakan pada struktur bangunan secara keseluruhan.
Oleh karenanya, sesegera mungkin masalah dinding retak itu harus ditangani. Namun, terlebih dahulu kenali penyebab keretakan sehingga solusinya bisa ditemukan dengan tepat.
Ada beberapa penyebab masalah dinding retak yang sering terjadi pada tipe-tipe bangunan di Indonesia. Mulai dari pemilihan bahan bangunan yang tidak pas, sampai pada kesalahan dalam proses pembangunannya.
Pemilihan batu bata, misalnya, harus diperhatikan dengan baik. Ada beberapa kualitas yang sudah ditetapkan pemerintah melalui SNI-2094-1991. Proses pemasangannya juga mesti disesuaikan dengan ketentuan, agar diperoleh struktur yang kokoh.
Namun, keretakan pada dinding tidak melulu diakibatkan oleh kesalahan manusia. Pergeseran lapisan tanah pondasi juga berpotensi menyebabkan dinding rumah retak. Sebagai misal, pergerakan permukaan tanah akibat bencana gempa bumi.
Penyebab Dinding Retak
Berikut faktor-faktor yang menyebabkan dinding rumah retak, merujuk laman resmi Dinas Pekerjaan Umum:
- Jenis pasir kurang baik
Ciri retakan dinding yang diakibatkan oleh pasir yang kurang baik dapat dilihat dari bentuk keretakannya. Dinding yang retak terlihat tipis seperti rambut dengan arah yang tidak beraturan. Hal ini karena plesteran tidak lengket dengan susunan bata.
- Pengadukan semen dan pasir kurang merata/homogen
- Kurang tekanan ketika menggosok plesteran
- Jenis material yang kurang baik
- Struktur yang gagal
- Kombinasi bahan berbeda
- Permukaan tanah turun
- Beban berat dinding
Cara Mengatasi Dinding Retak
Dinding retak tetap dapat diperbaiki dengan beberapa cara yang telah disarankan oleh ahli bangunan. Merujuk buku Griya Kreasi tulisan Danang Kusjuliadi, berikut tahapan yang disarankan untuk memperbaiki dinding yang mengalami retak:
1. Bersihkan permukaan
Sebelum dilakukan pengerjaan, bersihkan dahulu permukaan dinding retak yang akan diperbaiki. Buang sisa paku, debu, atau kotoran lain dengan lap.
2. Amplas
Amplas bagian dinding retak untuk membuang sisa cat dan acian yang menempel. Gunakan lap basah setelahnya untuk membersihkan sisa debu dan membasahi dinding.
3. Oles semen khusus
Pakai semen khusus untuk memperbaiki dinding retak, atau wall filler. Untuk retak rambut direkomendasikan produk AM 86 dan 87, yang cocok untuk interior maupun eksterior.
4. Cat plamir
Langkah selanjutnya setelah dinding ditutup dengan semen khusus adalah mengecat dinding menggunakan plamir AM 110, yang dapat mengatasi keretakan ringan. Plamir membuat dinding terlihat rapi jika kembali dicat.
5. Finishing/penyelesaian
Finishing touch atau penyelesaian dari pekerjaan ini adalah pilihlah cat waterproof untuk menutup bekas dinding retak yang telah diperbaiki. Cat waterproof juga dianjurkan dalam menyelesaikan pembangunan dinding pertama kali agar tidak bocor dan rapuh ketika terkena hujan atau lembab.
Tips Mencegah Retak Dinding
Untuk mencegah terjadi retak dinding, maka lakukan beberapa hal berikut ini:
- Pilihlah material bahan bangunan yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan
- Pastikan tanah tempat bangunan berdiri adalah tanah yang tidak mengalami pergeseran atau ambles
- Gunakan cat waterproof untuk dinding yang telah selesai dibangun, sehingga meminimalisir rembes dan lembab
- Jangan paku atau meletakkan beban berat pada dinding
Penulis: Cicik Novita
Editor: Fadli Nasrudin