Menuju konten utama

Cara BI Kendalikan Inflasi: Bauran Kebijakan & Sinergi Eksekutif

Indonesia masih harus mewaspadai kondisi pasar keuangan global dan masalah struktural terkait pangan.

Cara BI Kendalikan Inflasi: Bauran Kebijakan & Sinergi Eksekutif
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, menyampaikan sambutan saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi 2023 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (31/8/2023). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

tirto.id - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengungkapkan bahwa di tengah kondisi global yang masih bergejolak, penting untuk memastikan agar inflasi tetap terkendali dan nilai tukar rupiah tetap stabil. Dari sisi Bank Indonesia, hal itu dilakukan dengan cara memperkuat bauran kebijakan dan sinergi berkelanjutan dengan pemerintah pusat dan daerah.

“Bank Indonesia akan terus memperkuat bauran kebijakan dalam menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, bersinergi erat dangan pemerintah, baik pusat maupun daerah,” kata Perry dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendali Inflasi 2024, di Jakarta, Jumat (14/6/2024).

Menurutnya, sinergi dengan eksekutif sangat penting dalam upaya-upaya pengendalian inflasi, khususnya dalam memitigasi risiko kenaikan harga pangan dan energi akibat konflik geopolitik global.

Indonesia pun harus mewaspadai kondisi pasar keuangan global yang masih penuh ketidakpastian. Selain itu, Indonesia juga harus mengantisipasi permasalahan struktural terkait pangan, seperti produktivitas, efisiensi, distribusi, dan integrasi data pangan.

Perry juga menyebut bahwa Sementara itu, kebijakan ekonomi makro Indonesia perlu didesain longgar untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan. Salah satunya melalui insenstif likuiditas kepada perbankan yang menyalurkan kredit kepada berbagai sektor produktif, termasuk industri hilirisasi, pertanian, dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Digitalisasi layanan kami terus arahkan untuk mendukung penyaluran bantuan sosial, elektronifikasi transaksi keuangan pemerintah daerah, serta kerja sistem pembayaran QRIS dengan ASEAN maupun negara lain,” tambah Perry.

Pada saat yang sama, Tim Pengendali Inflasi Pusat dan Daerah terus diarahkan untuk mengamankan ketersediaan pasokan. Ia juga upayakan untuk meningkatkan efisiensi distribusi pangan melalui berbagai program, seperti program ketahanan pangan, kerja sama antar daerah, pemberian fasilitas distribusi pangan, serta digitalisasi rantai pasok pangan.

Dengan berbagai upaya itu, Perry yakin pada sisa tahun 2024 sampai 2025, inflasi akan terjaga di kisaran 2,5 persen plus-minus 1 persen.

Tren inflasi indonesia dalam 10 tahun terakhir menurun dan terkendali rendah. Bahkan termasuk yang terendah di dunia pada saat ini. Inflasi IHK (Indeks Harga Konsumen) bulan Mei 2024 tercatat sebesar 2,84 persen. Terjaga dengan kisaran target 2,5 plus-minus 1 persen,” katanya Perry.

Baca juga artikel terkait INFLASI atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Flash news
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Fadrik Aziz Firdausi