tirto.id - Pandemi virus corona (Covid-19) saat ini telah melanda 202 negara, termasuk Indonesia. Jumlah kasus positif corona di dunia juga terus bertambah hingga menembus angka 800 ribu pasien pada akhir Maret 2020.
Salah satu yang membuat pandemi ini sulit diredam, termasuk di negara-negara maju seperti AS, Italia dan bahkan Jerman, adalah penularan virus corona yang begitu mudah dan cepat.
Selain melalui kontak dekat antar-manusia, virus corona baru penyebab penyakit Covid-19 (SARS-CoV-2) juga dapat menular melalui barang yang terpapar droplet dari orang yang sudah positif.
Hal ini membuat upaya mencegah penyebaran virus corona tidak hanya cukup dengan mengisolasi para pasien yang sudah positif Covid-19. Apalagi, banyak orang yang sudah positif tertular, yakni mereka yang masih muda atau memiliki daya imun kuat, tidak menunjukkan gejala sakit berat.
Langkah pencegahan lainnya yang juga penting dilakukan adalah disinfeksi sarana dan prasarana umum. Sebab, ada kemungkinan droplet orang yang sudah terinfeksi menempel di sana dan bisa memicu penularan.
Demikian pula kebersihan barang-barang di rumah juga harus dijaga. Untuk mengantisipasi risiko penularan virus corona, masyarakat sebaiknya melalukan disinfeksi di rumah masing-masing.
Benda-benda di rumah yang biasanya kerap dipegang tangan, seperti gagang pintu, kunci, meja, atau remote TV dan sejenisnya, sangat rentan terpapar kuman dan virus, termasuk SARS-CoV-2 yang memicu penyakit Covid-19.
Perlu diketahui, sebagaimana ulasan yang diterbitkan The New England Journal of Medicine, virus corona baru ini diperkirakan dapat tetap hidup di udara hingga 3 jam, pada tembaga hingga empat jam, pada kardus hingga 24 jam, dan pada plastik dan stainless steel hingga 72 jam.
Virus corona ternyata juga masih ditemukan di berbagai permukaan kabin kapal pesiar Diamond Princess hingga 17 hari setelah penumpang turun. Di kapal ini, 712 kru dan penumpang terinfeksi virus corona.
Oleh karena itu, disinfeksi barang penting dilakukan guna mencegah infeksi Coronavirus, termasuk di rumah. Meja, gagang pintu, saklar lampu, telepon, keyboard komputer, keran, wastafel menjadi contoh benda di rumah yang sering disentuh sehingga perlu rutin dibersihkan dengan disinfektan.
Untuk melakukan disinfeksi, permukaan benda-benda itu dapat dibersihkan menggunakan sabun dan air secara rutin, demikian ditulis CDC.
Disinfeksi terhadap permukaan barang-barang di rumah juga dapat dilakukan dengan memakai sejumlah produk pembersih yang mengandung bahan aktif untuk membunuh kuman.
Misalnya, cairan pemutih pakaian yang diencerkan dapat digunakan untuk disinfeksi permukaan barang. Namun, harus dipastikan bahwa cairan pemutih itu belum kedaluwarsa. Sebab, jika sudah kedaluwarsa, cairan pemutih kurang efektif melawan virus. Anda juga dapat menggunakan alkohol dengan kandungan minimal 70 persen.
Saat melakukan disinfeksi, sebaiknya permukaan benda-benda di rumah dijaga tetap basah oleh cairan pembersih dalam jangka waktu tertentu (umumnya satu menit).
Sedangkan untuk mencegah iritasi pada kulit atau alergi saat melakukan disinfeksi, penggunaan sarung tangan sangat disarankan. Ventilasi rumah juga sebaiknya dibuka saat pemakaian cairan pembersih.
Sebelum melakukan disinfeksi, daftar barang di rumah yang harus dibersihkan juga perlu dibuat. Hal ini agar barang-barang di setiap ruangan dapat terjangkau saat disinfeksi dilakukan.
Adapun detail langkah yang perlu dilakukan saat melaksanakan disinfeksi barang-barang di rumah adalah sebagai berikut:
1. Langkah saat disinfeksi barang
-Cuci tangan sebelum memulai pembersihan.
-Gunakan sarung tangan sekali pakai selama proses pembersihan.
-Jika ada noda pada barang, bersihkan terlebih dahulu menggunakan cairan pembersih sesuai jenis barang yang dibersihkan
-Semprotkan cairan desinfektan pada permukaan barang, dan ratakan dengan kain pembersih.
-Cuci tangan setelah proses pembersihan.
-Ulangi proses ini secara rutin 2 kali sehari.
2. Langkah saat disinfeksi Pakaian
-Cuci tangan sebelum memulai pembersihan.
-Gunakan sarung tangan sekali pakai selama proses pembersihan.
-Disarankan tidak mengayun-ayunkan pakaian kotor, untuk meminimalisir penyebaran virus
-Lakukan pencucian dengan cairan atau detergen pembersih pakaian
-Simpan pakaian bersih di tempat steril yang telah melalui proses disinfeksi.
3. Langkah saat disienfeksi Kendaraan
-Cuci tangan sebelum memulai pembersihan.
-Gunakan sarung tangan sekali pakai selama proses pembersihan.
-Jika ada noda di bagian interior kendaraan, bersihkan noda terlebih dahulu menggunakan cairan pembersih yang sesuai.
-Semprotkan cairan desinfektan pada bagian permukaan interior kendaraan, dan ratakan dengan kain pembersih.
-Cuci tangan setelah proses pembersihan.
-Ulangi proses ini setelah kendaraan digunakan.
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Addi M Idhom