Menuju konten utama

Cantik Ekspres dengan Bedah Plastik

Praktik perawatan kecantikan dengan bedah dan non bedah makin cepat dilakukan. Pelanggannya berasal dari kalangan remaja.

Cantik Ekspres dengan Bedah Plastik
Ilustrasi bedah kecantikan. FOTO/iStock

tirto.id - Seorang teman yang baru kembali dari Korea Selatan bercerita dengan antusias tentang mudahnya permak wajah di sana. Selama berada di sana, ia melihat wanita-wanita mengisi waktu luang untuk melakukan permak wajah. “Enak sekali, selesai istirahat hidung mereka sudah bisa mancung. Klinik kecantikan benar-benar mudah ditemui,” kisah kawan saya.

Sampai hari ini Korea masih memegang peran signifikan dalam hal perawatan kecantikan baik bedah maupun non bedah. Ia kerap menjadi tujuan orang-orang dari berbagai negara yang ingin mempercantik wajahnya.

Sebanyak 340.000 pasien tercatat melakukan perawatan kecantikan medis di negara tersebut. Angka itu meningkat sebanyak 22,7% dibanding tahun sebelumnya. Banyaknya orang yang datang ke negara tersebut untuk melakukan perawatan wajah dan tubuh membuat para praktisi kecantikan di Korea Selatan berencana membuka Cosmetic Surgery Center di bandara Incheon, Korea Selatan.

Rencananya pusat bedah plastik itu akan dibuka pada awal tahun ini. Area seluas 2.500 meter persegi akan menjadi salah satu destinasi yang ditunjuk oleh agen travel medis Korea, sebuah agen perawatan kecantikan Korea Selatan. Agen tersebut bisa menjadwalkan tindakan bedah plastik ataupun non bedah bagi sejumlah individu yang berasal dari berbagai belahan dunia. Keberadaan pusat bedah itu membuka kemungkinan dilakukannya tindakan operasi wajah selagi menunggu waktu penerbangan.

Operasi bagian wajah dan tubuh tak selalu memakan waktu lama. Tindakan operasi membentuk kelopak mata atau blepharoplasty bisa dilakukan dalam waktu 20 menit sampai 2 jam. Sebenarnya operasi mata ini telah populer di Amerika Serikat sejak tujuh tahun lalu.

Tindakan operasi lain yang dilakukan dalam waktu singkat ialah arm lift - dilakukan dalam waktu satu sampai dua jam dan breast augmentation - dilakukan dalam waktu satu jam. Pada tahun 2016, tindakan breast augmentation menjadi salah satu operasi yang paling banyak dilakukan oleh wanita berusia 13-19 tahun.

Di Indonesia, Tompi, dokter spesialis bedah bisa melakukan bedah kecantikan tiga kali dalam sehari. Satu tindakan operasi bisa dilakukan dalam waktu 30 - 45 menit. Enam tahun lalu, ia membuka klinik kecantikan Beyoutiful di Jakarta Selatan. Sampai saat ini ia mengamati tren bedah kecantikan itu terus meningkat.

“Selama lima tahun terakhir kecenderungan usianya makin muda dimulai dari 14-20 tahun. Mempercantik wajah ini sama halnya seperti orang mencari uang. Orang sulit puas. Sebenarnya tidak ada tren tertentu dalam operasi plastik. Sesuai kebutuhan saja Semua tergantung apa yang mereka lihat dan baca,” kata Tompi. Menurutnya tidak ada batasan baku tentang usia ideal bagi seseorang untuk melakukan tindakan operasi wajah.

Sebagian pasien datang padanya dengan membawa foto orang terkenal. Hal ini membuat Tompi harus memberi pengertian. “Tidak akan bisa sesuai. Misal fitur bagian wajah yang diinginkan ada di orang yang bentuk wajah yang lonjong. Sementara bentuk orang yang ingin dioperasi ialah kotak. Bedah plastik tidak semata membuat wajah sempurna seperti idola tetapi juga mempertimbangkan proporsi,” lanjut Tompi.

Tak jarang, ia juga memberitahu klien untuk berhenti melakukan tindakan operasi apabila tidak dibutuhkan. Sejumlah kliennya masih kerap menganggap bentuk wajahnya kurang sempurna sehingga merasa perlu dilakukan tindakan operasi. Padahal menurut Tompi, wajah mereka sudah cukup proporsional. Bagian wajah yang kerap jadi sasaran ialah hidung, pipi, dagu, dan bibir. Sementara di bagian badan, dada menjadi area yang menjadi sasaran operasi.

Menengok Tren di 2018

Bedah plastik dan perawatan kecantikan lainnya akan tetap menjadi tren. Allure, media yang fokus membahas kecantikan, menuliskan beberapa tren dalam bedah plastik untuk tahun 2018.

Salah satu tindakan perawatan kecantikan yang akan marak pada 2018 ialah filler di bagian mata. Di antara bedah plastik lain, selama ini filler dianggap sebagai tindakan yang jauh dari dampak buruk. Tetapi penelitian dari Australian Society of Plastic Surgeons mengatakan bahwa filler bisa menyebabkan kebutaan. Kebutaan itu bukan hanya merupakan akibat dari filler di bagian mata tetapi juga injeksi di bagian wajah lain yang berdampak pada organ mata. Kejadian tersebut sempat terjadi di Korea dan menimpa sembilan wanita dengan usia 24-46 tahun.

Melalui situs MD Source , tim dokter kecantikan Rod Rohrich menyatakan bahwa nose reshaping, eyelid rejuvenation, facelifts, fat transfer, dan fat freezing akan menjadi tindakan yang banyak dilakukan di tahun 2018. Fat freezing ialah tindakan membuang lemak di dalam tubuh dengan cara membekukannya. Aktivitas pembekuan itu disebut dengan istilah coolsculpting.

Huffington Post mewawancarai seorang dokter bedah kosmetik Dr.Mooney untuk membahas tren ini. Menurutnya keberadaan media sosial seperti Snapchat yang dilengkapi filter untuk membuat wajah lebih cantik membuat tren bedah plastik berubah. Para calon pasien tidak lagi ingin mencontoh selebriti idola, tetapi cenderung ingin agar wajahnya terlihat seperti foto yang tampak saat tengah selfie. Seorang wanita asal Inggris pernah mempraktikkan hal tersebut. Ia bukan satu-satunya orang yang melakukannya. Inspirasi telah beranjak dari klan Kardashian.

Baca juga artikel terkait KECANTIKAN atau tulisan lainnya dari Joan Aurelia

tirto.id - Gaya hidup
Reporter: Joan Aurelia
Penulis: Joan Aurelia
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti