tirto.id - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) tidak hadir dalam acara Mujahadah dan Doa untuk Bangsa yang diadakan oleh DPP PKB pada Rabu malam (8/8/2018).
Sekjen PKB Abdul Kadir Karding mengatakan Cak Imin berhalangan hadir karena harus menghadiri pertemuan yang tak bisa ditinggalkan.
"Ketua umum kita belum bisa hadir karena ada pertemuan yang tidak bisa ditinggal," kata Karding saat memberi sambutan di acara Mujahadah di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat.
Karding sempat berkelakar, jika pertemuan tersebut tidak dihadiri oleh Cak Imin, “Negara bisa goncang.”
Kader PKB Doakan Cak Imin Jadi Cawapres Jokowi
Dalam acara mujahadah dan doa bersama tersebut, para kader PKB mendoakan agar bakal calon presiden petahana Joko Widodo meminang Cak Imin menjadi cawapresnya.
"Sudah 7 bulanan, jadi sudah bekerja total dari atas sampai bawah, dari bawah ke atas, itu sudah kerja total. Dan satu upaya kita terus mendorong agar pak muhaimin dapat berpasangan dengan Pak Jokowi," kata Karding.
Akhir pekan kemarin, sekitar 50 ulama Nahdlatul Ulama (NU) juga bersepakat mendukung Cak Imin untuk maju sebagai cawapres pendamping Jokowi dalam Pilpres 2019. Kesepakatan tersebut dibuat usai pertemuan para kiai NU pada Sabtu malam (4/8/2018) di Gedung PBNU, Jakarta.
Pertemuan tertutup sekitar satu jam itu dihadiri sejumlah kiai NU dari berbagai daerah, termasuk Ketua PBNU Said Aqil Siradj. Tapi, saat keluar ruang pertemuan itu bersama Ketua PBNU Robikin Emhas, ia tak bicara banyak kepada awak media dan menyebut juru bicara forum itu ialah Kiai Anwar Iskandar.
Di dalam ruang rapat itu, Sekjen PBNU Helmy Faishal dan Kiai Anwar Iskandar lalu menyampaikan hasil rapat, yakni mendukung Muhaimin sebagai cawapres Jokowi.
"Kiai sepakat untuk mendukung pencalonan Cak Imin sebagai cawapres bersama Pak Jokowi dan kita mohonkan dan kita laporkan ke PBNU aspirasi ini untuk selanjutnya nanti dimusyawarahkan PBNU untuk menjadi bagian aspirasi warga NU," kata Kiai Anwar Iskandar.
Anwar mengaku, mereka akan segera bermusyawarah lagi jika Jokowi tidak memilih Cak Imin sebagai cawapres untuk menentukan langkah. Ia menegaskan pemimpin nasionalis-religius harus tetap ada di Indonesia.
Penulis: Mohammad Bernie
Editor: Addi M Idhom