Menuju konten utama

Cak Imin Lirik Sri Mulyani Jadi Cawapres di 2024

Cak Imin mengaku belum menjalin komunikasi secara langsung soal niatnya menggandeng Sri Mulyani sebagai cawapres di 2024.

Cak Imin Lirik Sri Mulyani Jadi Cawapres di 2024
Wakil Ketua MPR Muhaimin Iskandar berpidato tentang Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (5/12/2018). ANTARA FOTO/Budi Candra Setya

tirto.id - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar optimis bisa maju sebagai calon presiden 2024. Muhaimin mengaku melirik Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai pasangannya untuk maju dalam pesta demokrasi mendatang.

"Insyaallah nanti kita maju di Pemilu 2024, dapat pasangan yang baik, pasangan yang tepat. Salah satu yang saya lirik untuk menjadi cawapres saya adalah Ibu Sri Mulyani, Menteri Keuangan," ujarnya kepada wartawan di sela Konser Kebangsaan di Kota Tangerang, Banten, Minggu (12/6/2022).

Pria yang dikenal dengan panggilan Cak Imin itu memilih Ani--sapaan Sri Mulyani, karena sepak terjangnya di dunia perekonomian. Dia menilai, Ani yang menjadi Menteri Keuangan dua kali dan Direktur World Bank bisa mendampinginya untuk menghadapi krisis ekonomi ke depan.

"Cawapres sementara yang masuk dalam radar Ibu Sri Mulyani kerena beliau punya pengalaman dan dahsyat soal ekonomi. Ekonomi kita lagi sulit. Krisis akan menjadi resesi, resesi harus diantisipasi. Butuh wapres yang kuat dan mengerti soal ekonomi,” tuturnya.

Meski ingin berpasangan dengan Sri Mulyani, Cak Imin menuturkan belum menjalin komunikasi secara langsung soal niatnya menggandeng mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut.

“Belum. Dalam waktu dekat, kita pasarkan dulu kepada partai-partai, kepada masyarakat, baru setelah itu kita bicara (dengan Sri Mulyani),” katanya.

Hingga saat ini, PKB memang tengah berjuang keras memajukan Muhaimin sebagai calon presiden. Namun PKB belum mampu mengusung mantan Menaker itu sebagai calon presiden karena kekurangan kursi untuk memenuhi syarat pencapresan.

Terbaru, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bersedia untuk berkoalisi mendukung Muhaimin sebagai calon presiden. Akan tetapi, mereka belum bisa mengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden karena masih kurang kursi.

Mereka hanya mengantongi 18,79 persen yakni 10,09 persen suara nasional atau 58 kursi untuk PKB dan 8,7 persen suara nasional atau 50 kursi DPR. Mereka butuh setidaknya 20 persen kursi parlemen atau 25 persen suara nasional untuk mencalonkan pasangan presiden dan wakil presiden di 2024.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2024 atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Fahreza Rizky