tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi inflasi sebesar 0,61 persen pada Juni 2022. Inflasi ini akibat adanya peningkatan indeks harga konsumen (IHK) dari 110,42 pada Mei, menjadi 111,09 di bulan lalu.
Sementara untuk inflasi tahun kalender (Juni 2022 terhadap Desember 2021) sebesar 3,19 persen. Sedangkan inflasi tahun ke tahun (Juni 2022 terhadap Juni 2021) mencapai sebesar 4,35 persen.
"Maka inflasi pada bulan Juni 202 inflasi secara month to month 0,61 persen," kata Kepala BPS, Margo Yuwono, dalam rilis BPS di Kantornya, Jakarta, Jumat (1/7/2022).
Margo mengungkapkan komoditas penyumbang inflasi utama di Juni 2022 kali ini, berasal dari komoditas cabai merah, cabai rawit, bawang merah, dan telur ayam ras.
Sementara jika dilihat dari 90 kota IHK, 85 kota mengalami inflasi sedangkan sisanya 5 terjadi deflasi. Adapun inflasi tertinggi terjadi di Kota Gunungsitoli sebesar 2,72 persen dan terendah di Pontianak dan Gunungsitoli yakni 0,07 persen.
"Jika dilihat lebih detail penyumbang inflasi di Gunungsitoli itu berasal dari cabai merah andil sebesar 1,24 persen, kemudian cabai rawit memberikan andil pada inflasi di Gunungsitoli itu 0,28 persen, dan bawang merah memberikan andil inflasi sebesar 0,27 persen," jelasnya
Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kendari minus 0,61 persen dan deflasi terendah di Merauke minus 0,03 persen.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin