Menuju konten utama

Bupati Morowali Utara akan Laporkan Wakilnya ke Polda Sulteng

Bupati Morowali Utara Aptripel Tumimomor akan melaporkan wakilnya Asrar Abdul Samad ke kepolisian. Rencana itu muncul usai Asrar mengamuk di acara pelantikan pejabat daerahnya.

Bupati Morowali Utara akan Laporkan Wakilnya ke Polda Sulteng
Ilustrasi orang marah [Foto/Shutterstock].

tirto.id - Setelah terjadi di Kabupaten Tolitoli, pertengkaran bupati dan wakilnya kembali muncul di Provinsi Sulawesi Tengah. Kali ini, pertikaian melibatkan Bupati dan Wakil Bupati Morowali Utara.

Bupati Morowali Utara Aptripel Tumimomor mengatakan akan melaporkan wakilnya, Asrar Abdul Samad ke Polda Sulawesi Tengah. Dia menuding Asrar telah memfitnah dirinya saat acara pelantikan pejabat daerah daerah itu, pada Jumat siang (9/2/2018).

"Saya akan melapor ke Polda Sulteng, bukan ke Polres Morowali karena di Morowali saat ini sedang berlangsung pilkada serentak," kata Bupati Aptripel pada Jumat petang sebagaimana dikutip Antara.

Pertikaian ini bermula saat Wakil Bupati Morowali Utara, Asrar Abdul Samad mengamuk ketika acara pelantikan 49 pejabat eselon III dan 84 pejabat eselon IV di daerahnya berlangsung. Acara pelantikan itu dipimpin oleh Bupati Aptripel

Berdasar keterangan sejumlah saksi, saat petugas protokoler membacakan Surat Keputusan (SK) Bupati di acara itu, Asrar mendadak turun dari panggung. Dia bergegas menghampiri petugas protokoler dan merampas naskah SK pelantikan pejabat itu dan merobeknya di depan banyak orang.

Asrar juga sempat berteriak meminta acara pelantikan pejabat itu dihentikan. Amukan Asrar berlanjut di ruang kerjanya. Dia melempar pigura foto Bupati Aptripel ke luar ruangan melalui jendela. Asrar juga meluapkan emosinya dengan menendang pintu mobil dinas Bupati Aptripel.

Usai peristiwa tersebut, Asrar menuding pelantikan pejabat tersebut cacat hukum karena tidak melalui pembahasan di Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat). Dia juga mengklaim sama sekali tidak pernah dilibatkan dalam pembahasan pelantikan pejabat tersebut.

Sementara itu, menurut Bupati Aptripel, laporannya ke polisi akan mengadukan sejumlah tindakan Asrar saat mengamuk di acara pelantikan pejabat daerahnya.

Dia mencatat Asrar memfitnah dirinya menerima fee dari kontraktor sebesar 15 persen. Aptripel juga menuding Asrar merusak aset negara berupa mobil dinas bupati dan melemparkan foto bupati ke luar ruangan kerjanya.

"Di depan penegak hukum, nanti saya minta dia mempertanggungjawabkan perbuatan dan fitnahannya," kata Aptripel.

Namun, dia belum memastikan kapan laporan itu akan disampaikan ke Polda Sulteng. Aptripel juga mengaku belum melaporkan tindakan Asrar ke Gubernur Sulawesi Tengah.

Tapi, dia meyakini gubernur sudah mengetahui hal ini. "Pak gubernur itu sudah tahu hubungan saya dan wabup selama ini. Saya sudah pernah menceritakan kepada beliau," ujar Aptripel.

Bupati Morowali Utara Mengaku Sudah Setahun Tak Bertemu Wakilnya

Bupati Morowali Utara Aptripel Tumimomor mengaku selama ini susah berkoordinasi dengan wakilnya, Asrar Abdul Samad. Dia beralasan Asrar jarang mendatangi kantor Pemkab Morowali Utara.

"Saya ini hampir setahun tidak pernah ketemu dia (Asrar), dan baru tadi (saat pelantikan pejabat) saya berjumpa (dengan Asrar). Dia juga sudah dua kali dipanggil DPRD untuk menanyakan kegiatannya sehingga hampir tidak pernah masuk kantor, tapi tidak hadir," kata Aptripel.

Dia menuding kehadiran Asrar pada acara pelantikan pejabat sudah direncanakan untuk menimbulkan kekacauan. “Jadi sebenarnya saya tidak terkejut (saat Asrar mengamuk),” ujar Aptripel.

Dia juga membantah tuduhan Asrar bahwa proses pengambilan keputusan pengangkatan pejabat di daerahnya tidak melewati prosedur Baperjakat.

Aptripel juga mengklaim kasus itu tidak akan mengganggu jalannya pemerintahan di daerahnya.

"Bukan baru sekarang, sudah lebih setahun saya memimpin daerah ini seorang diri. Para pejabat juga sudah pintar-pintar sehingga program-program bisa berjalan dengan baik," ujar dia.

Baca juga artikel terkait BUPATI MOROWALI UTARA

tirto.id - Politik
Sumber: antara
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom