Menuju konten utama

BUMN Kaji Impor dari Surplus Gula di Malaysia, Apa Kata Kemendag?

Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, peluang kerja sama perdagangan komoditas gula dengan Malaysia bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan gula dalam negeri.

BUMN Kaji Impor dari Surplus Gula di Malaysia, Apa Kata Kemendag?
Menteri BUMN Rini Soemarno. ANTARA FOTO/ICom/AM IMF-WBG/Jefri Tarigan

tirto.id - Menteri BUMN, Rini Soemarmo, menyebut adanya peluang kerja sama perdagangan komoditas gula bersama Malaysia.

Hal itu ia sampaikan usai menerima lawatan Menteri Perdagangan Dalam Negeri Hal Ehwal Pengguna (PDHNEP) Malaysia, Datuk Seri Saiffudin Nasution Ismail, Senin (26/11/2018) kemarin.

Salah satu peluang kerja sama tersebut, kata Rini, adalah impor dari surplus gula produksi Malaysia sekitar 1,5 juta ton.

"Surplus produksi gula domestik Malaysia bisa dimanfaatkan oleh Indonesia untuk pemenuhan kebutuhan gula dalam negeri. Namun kami terlebih dahulu akan mempelajari secara lebih detail dan komprehensif mengenai potensi kerja sama tersebut," kata Rini dalam keterangan resmi yang diterima Tirto.

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Pedagang, Oke Nurwan, menyampaikan bahwa kementeriannya belum mengetahui potensi keuntungan dari rencana kerja sama tersebut.

Sebab, rapat baru berlangsung di kementerian BUMN dan belum melibatkan instansinya. "Saya belum tahu, ya, karena enggak ikut rapatnya juga," kata Nurean saat dihubungi Tirto, Selasa (27/11/2018).

Ia juga menyampaikan bahwa saat ini Kemendag belum memiliki rencana atau permintaan dari Bulog untuk melakukan impor gula. Yang jelas kata dia, setiap impor dibahas bersama dalam rapat koordinasi bersama kementerian perekonomian. "Ya lihat nanti saja, saya enggak tahu pembahasannya," tuturnya singkat.

Baca juga artikel terkait IMPOR GULA atau tulisan lainnya dari Yandri Daniel Damaledo

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Yandri Daniel Damaledo