Menuju konten utama

Bromo Masih Waspada, Wisatawan Nekat Menerobos

Status Gunung Bromo masih dinyatakan waspada karena aktivitas gempa tremor dan abu vulkanisnya yang masih fluktuatif.

Bromo Masih Waspada, Wisatawan Nekat Menerobos
Wisatawan melihat semburan abu vulkanis di tepi kawah Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, Selasa (12/7). Antara Foto/Ari Bowo Sucipto.

tirto.id - Aktivitas Gunung Bromo yang memiliki ketinggian 2.329 meter dari permukaan laut itu dinyatakan masih fluktuatif dan cenderung meningkat selama beberapa pekan terakhir. Meski begitu, Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Bromo Ahmad Subhan menegaskan, statusnya masih waspada atau level II.

"Terkadang gempa tremornya besar, namun visualnya tidak mengeluarkan abu vulkanis. Kadang gempa tremornya kecil, namun kawah mengeluarkan abu vulkanis, sehingga aktivitasnya masih fluktuatif," katanya saat dihubungi di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Selasa.

Subhan melanjutkan, pada Senin (11/7) arah angin mengarah ke barat-barat daya (Kabupaten Malang) dan ketinggian abu vulkanis mencapai 1.200 meter. Kondisi abu vulkanis Bromo itu sempat mengganggu penerbangan di Bandara Abd Rahman Saleh.

"Abu vulkanis dapat mengganggu penerbangan apabila arah dan kecepatan angin menuju ke arah bandara, sehingga aktivitas penerbangan dihentikan. Namun hari ini secara visual terpantau arah angin mengarah ke selatan (Kabupaten Lumajang)," tuturnya.

Aktivitas rutin Gunung Bromo pada 12 Juli 2016 tercatat secara visual cuaca cerah-mendung, suhu udara 9-12 derajat celcius, Gunung Bromo terlihat jelas-kabut, asap kawah teramati kelabu kecoklatan sedang-tebal, tekanan sedang-kuat, tinggi asap abu vulkanis 300-800 meter dari puncak kawah ke arah barat daya-selatan.

Untuk aktivitas seismik pada 11 Juli 2016 tercatat gempa tremor dengan amplitudo maksimal 2-21 milimeter. Namun amplitudo dominan 3 milimeter, sehingga kesimpulan Gunung Bromo statusnya waspada.

Sesuai dengan rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), masyarakat di sekitar Gunung Bromo baik pengunjung, wisatawan, maupun pendaki dilarang memasuki kawasan dalam radius 1 km dari kawah aktif karena berbahaya.

"Kami menyayangkan masih ada wisatawan yang nekat menerobos masuk kawasan kurang dari 1 kilometer radius aman dan mereka berada di bibir kawah. Padahal, material kawah bisa terlontar sewaktu-waktu, sehingga membahayakan pengunjung tersebut," imbuhnya.

Baca juga artikel terkait SOSIAL BUDAYA

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari