tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan perkembangan komponen ekspor barang dan jasa Indonesia di angka 16,28% pada 2022. Angka tersebut mampu menopang pertumbuhan ekonomi tahun 2022.
Kepala BPS, Margo Yuwono mengatakan dengan pertumbuhan ini, komponen ekspor barang dan jasa menyumbang sumber pertumbuhan (source of growth/SoG) sebanyak 3,60% lebih tinggi dari tahun 2021 sebesar 3,49%.
Rinciannya, ekspor barang menyumbang 3,04% lebih rendah dibandingkan tahun 2021 sebesar 3,64%. Sedangkan, untuk ekspor jasa menyumbang di angka 0,56% lebih besar dari tahun 2021 sebanyak 0,15%.
“Ekspor barang tumbuh sebesar 14,41% terutama didorong oleh ekspor nonmigas yang tumbuh sebesar 16,28 persen,” kata Margo pada konferensi pers, Jakarta, Senin (6/2/2023).
Beberapa komoditas utama non migas yang nilai dan volumenya mengalami peningkatan, antara lain, bahan bakar mineral dengan nilai: 67,46% atau volume: 7,17%, lalu ada besi dan baja dengan nilai: 32,96% atau volume: 13,63%, dan Kendaraan dan bagiannya dengan nilai: 27,15% atau volume: 21,17%.
Margo bilang ada peningkatan signifikan dalam pertumbuhan ekspor jasa. Di sepanjang 2022, ekspor jasa mengalami pertumbuhan sebesar 56,06% YoY, setelah pada tahun sebelumnya tumbuh negatif 12,84% YoY.
Kenaikan ini, lanjutnya seiring dengan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara akibat kebijakan kemudahan keimigrasian, khususnya wisata. Dengan capaian pertumbuhan ini, kinerja ekspor memberi sumbangan terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar 24,49%. Adapun pertumbuhan ekonomi di sepanjang 2022 mencapai 5,31% YoY.
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Reja Hidayat