Menuju konten utama

BPS: Inflasi Tahunan September Tembus 5,95 Persen

BPS mencatat inflasi tahunan September 2022 saat ini berada di 5,95 persen. Inflasi didorong oleh kelompok transportasi mencapai 16,09 persen.

BPS: Inflasi Tahunan September Tembus 5,95 Persen
Ilustrasi Inflasi. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi tahunan pada September 2022 (yoy) menyentuh hampir 6 persen. Inflasi ini sesuai dengan ekspektasi Bank Indonesia (BI) yang memperkirakan inflasi sampai akhir tahun berada di atas 6 persen sebagai dampak dari kenaikan harga BBM subsidi.

Kepala BPS, Margo Yuwono mengatakan, inflasi tahunan September 2022 saat ini berada di 5,95 persen. Inflasi ini didorong oleh kelompok transportasi mencapai 16,09 persen, diikuti makanan, minuman, dan tembakau 7,91 persen.

"Dengan demikian inflasi tahun kalender [Januari-September 2022] menjadi 4,84 persen dan inflasi tahun ke tahun [September 2021 ke September 2022] menjadi 5,95 persen," kata Margo dalam Rilis BPS, di Kantornya, Jakarta, Senin (3/10/2022).

Secara komponen, inflasi September 2022 secara tahunan terjadi karena kenaikan pada harga yang diatur oleh pemerintah. Di mana pada Agustus hanya sebesar 6,84 persen kemudian di September menjadi 13,28 persen.

"Ini bisa dipahami karena memang di bulan September ada penyesuaian dari pemerintah terkait dengan harga BBM," katanya.

Kemudian untuk harga bergejolak di September terjadi inflasi sebesar 9,02 sementara d Agustus hanya 8,93 persen. Walaupun demikian, kenaikan itu diklaim tidak setajam di kelompok harga yang diatur oleh pemerintah.

"Hal ini disebabkan karena di bulan September ini ada deflasi untuk kelompok bahan makanan," ujarnya.

Adapun untuk inflasi inti, pada September 2022 mencapai 3,21 persen atau meningkat dari posisi sebelumnya di Agustus yang 3,04 persen

Sementara jika dilihat andilnya, inflasi September secara tahunan sebesar 5,95 persen itu didorong oleh harga diatur pemerintah dengan kontribusi 2,35 persen. Diikuti inflasi inti sebesar 2,11 persen, dan inflasi harga bergejolak 1,49 persen.

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) sendiri telah mewanti-wanti inflasi sampai dengan akhir tahun bisa tembus mencapai di atas 6 persen. Perkiraan itu mempertimbangkan dampak langsung dari penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi diikuti dengan kenaikan tarif angkutan umum.

Dalam penelitian BI, dampak inflasi dari kenaikan BBM ini akan berlangsung kurang lebih sekitar tiga bulan ke depan. Pada September saja, kemungkinan inflasi telah meningkat, di mana survei pemantauan harga pada dilakukan BI inflasi sudah akan naik menjadi 5,89 persen.

Baca juga artikel terkait INFLASI 2022 atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin