Menuju konten utama

BPS: Inflasi Indonesia pada April 2024 Sebesar 3 Persen

BPS mencatat inflasi pada April 2024 sebesar 3,00 persen secara year-on-year (yoy).

BPS: Inflasi Indonesia pada April 2024 Sebesar 3 Persen
Sejumlah warga antre membeli barang kebutuhan pokok saat pasar murah di lapangan bulu tangkis RW 01, Kelurahan Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (18/3/2024). ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/YU

tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada April 2024 sebesar 3,00 persen secara year-on-year (yoy). Sedangkan secara month-to-month (mtm), inflasi tercatat sebesar 0,25 persen. Tingkat inflasi April 2024 juga tercatat lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan bulan yang sama pada tahun lalu.

Pelaksana Tugas Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menjelaskan bahwa indeks harga konsumen (IHK) tercatat mengalami penuurunan dari 106,13 pada Maret 2024 menjadi 106,40 pada April 2024.

"Tigkat inflasi bulanan pada April 2024 lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan bulan yang sama pada tahun lalu," kata Amalia dalam konferensi pers daring, Jakarta, Kamis (2/5/2025).

Kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar adalah transportasi dengan inflasi sebesar 0,93 persen. Ia juga punya andil inflasi sebesar 0,12 persen.

Penyumbang utama inflasi dari kelompok transportasi adalah angkutan udara dengan inflasi sebesar 0,06 persen. Penyumbang inflasi kelompok transportasi selanjutnya adalah inflasi angkutan antar kota dengan andil inflasi 0,03 persen dan kereta api dengan 0,01 persen.

Di luar kelompok tersebut, kelompok bahan pokok juga memberikan andil inflasi, di antaranya bawang merah dengan andil inflasi sebesar 0,14 persen, tomat 0,04 persen. Selain itu, emas perhiasan juga turut memberi andil inflasi sebesar 0,08 persen.

BPS juga mencatat beberapa komoditas yang memberikan andil deflasi, antara lain cabai merah dengan andil deflasi sebesar 0,14 persen, beras sebesar 0,12 persen, serta telur ayam ras sebesar 0,06 persen.

Lebih lanjut, BPS juga mencatat 34 dari 38 provinsi di Indonesia mengalami inflasi secara bulanan, sedangkan 4 lainnya mengalami deflasi.

Inflasi tertinggi sebesar 1,20 persen terjadi di Provinsi Papua dan Papua Tengah, sementara deflasi terdalam terjadi di Provinsi Sumatera Barat sebesar 0,30 persen.

Menurut komponen inflasi pada April 2024, sebesar 0,25 persen didorong oleh komponen inti dan komponen diatur pemerintah. Adapun, komponen inti mengalami inflasi sebesar 0,29 persen dan turut memberikan andil inflasi sebesar 0,18 persen.

"Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi pada kelompok komponen inti adalah emas perhiasan, minyak goreng, dan gula pasir," kata Amalia.

Kemudian, komponen harga diatur pemerintah mengalami inflasi sebesar 0,62 persen dengan andil inflasi sebesar 0,12 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi adalah tarif angkutan udara, tarif angkutan antarkota, sigaret kretek, mesin, dan tarif kereta api.

Terakhir, komponen harga bergejolak mengalami deflasi sebesar 0,31 persen. Komponen ini memberikan andil deflasi sebesar 0,05 persen. Komponen ataupun komoditas yang dominan memberikan andil deflasi pada komponen harga bergejolak adalah cabai merah, beras, telur ayam ras, dan cabai rawit.

Baca juga artikel terkait KENAIKAN HARGA atau tulisan lainnya dari Faesal Mubarok

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Faesal Mubarok
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Fadrik Aziz Firdausi