tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia sampai dengan Agustus 2022 mencapai 22,15 miliar dolar AS. Posisi ini naik 3,77 persen dibandingkan bulan sebelumnya atau Juli yang tercatat 21,35 miliar dolar AS.
"Secara month to month nilai impor Agustus 2022 sebesar 22,15 miliar dolar AS," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto dalam Rilis BPS, di Kantornya, Jakarta, Kamis (15/9/2022).
Dia mengatakan, peningkatan impor ini berasal dari non nomigas yang naik 9,23 persen, yakni dari 16,89 miliar dolar AS menjadi 18,45 miliar dolar AS di Juli. Sementara impor migas turun 16,92 persen, dari 4,46 miliar dolar AS menjadi 3,70 miliar dolar AS.
Peningkatan impor non migas pada Agustus 2022 ini, karena peran komoditas antara lain mesin peralatan dan mekanis serta bagiannya yaitu HS 84. Peningkatan lain juga terjadi pada mesin perlengkapan elektrik serta bagiannya HS 85 dan bahan bakar mineral HS 27.
"Selain itu terjadi juga penurunan impor migas ini dikarenakan oleh minyak mentah dan hasil minyak," jelas dia.
Menurut sektornya, kontribusi impor terbesar yaitu bahan baku dan penolong yakni 16,76 miliar dolar AS. Kemudian diikuti barang modal 3,54 miliar dolar AS, dan konsumsi 1,85 miliar. Sehingga secara total mencapai 22,15 miliar dolar AS.
"Secara month to month barang konsumsi mengalami peningkatan sebesar 12,27 persen, ini utamanya didorong oleh impor buah-buahan yaitu HS 08," jelas dia.
Sementara itu, berdasarkan negara tujuan penurunan impor terbesar terjadi di Singapura yang mencapai 73 juta dolar AS. Adapun penurunan terbesar mesin perlengkapan elektronik dan bagiannya HS 85, bahan kimia organik HS 29, serta garam belerang batu dan semen atau HS 25.
Penurunan terbesar impor lainnya juga terjadi di Argentina sebesar 62,8 juta dolar AS. Diikuti Thailand 45,1 juta dolar AS, Yolandia 23 juta dolar AS, Qatar 22,9 juta dolar AS. Sedangkan peningkatan impor terbesar masih didominasi oleh Cina sebesar 633,9 juta dolar AS.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin