tirto.id - Pasangan nomor 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno berencana menerapkan energi baru terbarukan (EBT) apabila terpilih dalam Pilpres 2019 nanti. Selain itu, mereka juga akan mengonversi mesin-mesin kendaraan untuk mendukung penerapan energi terbarukan.
Direktur Materi dan Debat Prabowo-Sandi, Sudirman Said di Jakarta, Sabtu (16/2) mengatakan, Indonesia harus mengganti penggunaan BBM ke energi terbarukan. Pasalnya, jumlah konsumsi BBM Indonesia mencapai 1,6 juta barel, sementara produksinya hanya 800 ribu barel.
Menurut Sudirman, saat ini pengelolaan energi mengalami berbagai kendala, terutama dari sisi diversifikasi meskipun Indonesia berusaha menggunakan energi terbarukan seperti tenaga surya dan kelapa sawit untuk bioenergi.
Menurut Sudirman, penerapan gagasan biofuel di Indonesia harus melibatkan sejumlah instansi terkait seperti Kemenperin, Kemenhub, maupun Gaikindo. Selain itu, perlu perencanaan matang agar tidak ada guncangan saat kebijakan meninggalkan bahan bakar fosil.
Sebelumnya, Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Dian Fatwa menyatakan paslon nomor urut 02 siap memperbaiki kebijakan impor dan energi jika menang di Pilpres 2019.
Dian juga mengklaim Prabowo-Sandi akan membongkar para “pemain” yang selama ini mengambil keuntungan dari kebijakan pemerintah terkait impor dan energi.
Dia juga menuding pemerintahan Jokowi gagal mengembangkan energi baru dan terbarukan (EBT) secara maksimal karena ada pengaruh kuat lobi-lobi pebisnis migas dan batu bara.
"[Para pemain] yang selama ini mendominasi politik kita, biar ketahuan. Ini yang ingin kita bongkar," ucap Dian.
Untuk membenahi sektor energi, Dian menambahkan, Prabowo-Sandi akan membangun basis data yang kuat dan membenahi kebijakan agar memperlancar investasi di sektor EBT.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Alexander Haryanto