tirto.id - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno, Ferdinand Hutahaean mengatakan terduga pelaku penyebar hoaks surat suara tercoblos, BBP, tak terdaftar dalam relawan BPN.
Ferdinand juga memastikan organisasi relawan yang dipimpin BBP yakni Koalisi Relawan Nasional (Kornas) Prabowo Subianto tak terdaftar sebagai organisasi relawan di BPN Prabowo-Sandi.
"Saya sudah cek ke seluruh jaringan relawan, bahwa yang bersangkutan tidak tercatat sebagai elit relawan Prabowo," ucap Ferdinand saat dihubungi Tirto, Rabu (9/1/2019).
Direktorat Siber Bareskrim Polri menangkap BBP pada Senin (7/1/2019), sekitar pukul 02.30 WIB di rumah yang beralamat di Dukuh, Kelurahan Karangasem, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
BBP diduga berperan sebagai pembuat (creator) dan yang memviralkan (buzzer) rekaman suara di media sosial dan grup WhatsApp soal hoaks adanya tujuh kontainer berisi surat suara yang sudah tercoblos.
Meski tak terdaftar secara resmi sebagai relawan di BPN Prabowo-Sandi, Ferdinand mengatakan bisa saja ia merupakan pendukung Prabowo-Sandi. Namun, ditegaskan kembali oleh Ferdinand bila tak ada nama BBP maupun organisasi yang dipimpinnya dalam daftar relawan di BPN Prabowo-Sandi.
"Mungkin kalau yang bersangkutan ikut tergabung dalam organisasi relawan tertentu, bisa saja terjadi," katanya.
Kadiv Advokasi dan Hukum Partai Demokrat ini tak mau ambil pusing dengan komentar-komentar dari kubu Jokowi-Ma'ruf terkait dugaan pelaku merupakan pendukung Prabowo-Sandi.
Ia malah mencurigai ada upaya menghancurkan nama baik Prabowo-Sandi bila kubu Jokowi-Ma'ruf terus-terusan menghakimi bahwa pelaku merupakan bagian dari Prabowo-Sandiaga.
"Kami hormati pendapat itu. Tapi kalau ada pemaksaan penggiringan opini ini dilakukan pendukung 02 justru kami akan curigai ini operasi dari 01 untuk menghancurkan nama baik 02," pungkasnya.
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Maya Saputri