Menuju konten utama

BPN Sebut Potensi Kecurangan Pemilu Ada di Arab Saudi dan Belanda

BPN Prabowo-Sandi mengklaim ada laporan kecurangan pemilu 2019 dari Belanda dan Arab Saudi.

BPN Sebut Potensi Kecurangan Pemilu Ada di Arab Saudi dan Belanda
capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan orasi kebangsaan kampanye akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno saat kamapnye akbar di Jakarta, Minggu (7/4/2019). tirto.id/Andrey gRomicko

tirto.id - Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandiaga, Ahmad Muzani, mengaku ada laporan dari beberapa negara terdapat potensi kecurangan yang akan terjadi dalam Pemilu 2019. Selain Malaysia, kata dia, ada potensi kecurangan Arab Saudi dan Belanda.

"Laporan yang sekarang kami terima datang dari Belanda, Arab Saudi dan di beberapa negara lain, termasuk Malaysia, yang sudah kita ketahui semuanya. Dan kami sedang terus melakukan validasi atas laporan tersebut akurasi atas laporan tersebut. Dan prinsipnya, kami ingin agar pemilihan umum berlangsung dengan transparan dengan jujur dan adil," kata Muzani saat ditemui di Kertanegara, Jakarta Selatan, Sabtu (13/4/2019) sore.

Muzani berharap KBRI dan Konsulat Jenderal bisa menjadi perantara atau menjadi fasilitator yang bijak dari pesta demokrasi.

Ia meminta KBRI dan konsulat jenderal semua negara tidak ikut-ikutan dalam hal penggiringan opini, apalagi memihak terhadap kubu tertentu.

"Itu yang kemudian tempo hari sempat viral video dari Habib Rizieq dan kemudian mereka sekarang banyak melaporkan dan kami terus melakukan validasi atas laporan tersebut. Sikap kami, kami berharap Bawaslu baik di dalam mau dari luar negeri bersikap dan bertindak cepat, tepat dan akurat, supaya apa? Supaya kepercayaan kita terhadap demokrasi tetap tinggi. Dan rakyat tetap percaya kepada penyelenggara pemilu dan demokrasi akan terjunjung tinggi dan tidak tercoreng pada sebuah tindakan-tindakan yang tidak sabar akan pemenangan yang tersebut," kata dia.

Muzani mengaku ada perbedaan modus dan skema kecurangan yang terjadi Belanda dan Arab Saudi dengan Malaysia beberapa waktu lalu.

"Berbeda. Ada yang menangani, misalnya di Saudi itu ada upaya untuk memisahkan antara pemilih 01 dan 02. Ya itu yang dilaporkan, tentu saja sekali lagi, semua laporan harus kami validasi semua laporan harus kami akurasi, harus di-clear-kan di konfirmasi. Supaya apa? Supaya laporan ini tidak hoaks. Sedang dalam kami dalami atas kebenaran laporan tersebut," kata dia.

Saat ini KPU tengah menginvestigasi terkait dengan surat suara tercoblos di Malaysia. Sedangkan, isu kecurangan mobilisasi pemilu di Arab Saudi sempat disampaikan Rizieq Syihab namun telah dibantah Kementerian Luar Negeri.

Baca juga artikel terkait PEMILU 2019 atau tulisan lainnya dari Haris Prabowo

tirto.id - Politik
Reporter: Haris Prabowo
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Zakki Amali