tirto.id - Juru Bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Ferdinand Hutahaean mengkritik janji capres nomor urut 01 Joko Widodo yang akan membentuk tiga program baru dalam bentuk pembagian kartu. Padahal selama satu periode pemerintahannya, Jokowi telah mengeluarkan lima kartu untuk masyarakat.
Ferdinand menuding Jokowi telah kehabisan gagasan sehingga kembali menjanjikan pembagian kartu ke masyarakat. Padahal, kata Ferdinand, kartu-kartu baru yang dijanjikan Jokowi sudah ada programnya.
"Tetapi karena Jokowi enggak punya gagasan baru maka dia mengubah program yang sudah ada dengan baju baru. Dia ganti judulnya, dia ganti bajunya, tetapi isinya sama," kata Ferdinand saat dihubungi wartawan Tirto, Rabu (27/2/2019) malam.
Seperti diketahui, sebenarnya pemerintah telah memiliki program Bidikmisi untuk perkuliahan dan program Keluarga Harapat. Namun, Jokowi masih ingin mengeluarkan kartu untuk program serupa, yaitu KIP Kuliah dan Kartu Sembako Murah.
"Inilah yang kita prihatin dengan Jokowi sebetulnya. Dari awal Jokowi hanya klaim semata, mulai dari infrastruktur dan lain-lain itu semua adalah klaim," ujar Ferdinand.
"Saya tidak menemukan banyak hal yang dimulai di zaman Jokowi dan selesai di zaman Jokowi. Semua dimulai dari masa lalu, kebetulan selesai di masa Jokowi, dia menikmati itu dan mengklaim sebagai sebuah kerjanya," Ferdinand menambahkan.
Oleh karena itu, politikus Demokrat itu menilai Jokowi telah kehabisan ide untuk berkampanye di Pilpres 2019.
"Tapi ini sangat memprihatinkan bagi kita. Seorang presiden tak punya gagasan baru tapi hanya mengganti kemasan gagasan lama yang sudah ada. Ini tidak menunjukkan bahwa Jokowi sebetulnya punya sesuatu untuk bangsa ini," ujar dia.
Selama pemerintahannya di periode pertama, program kartu yang dikeluarkan Jokowi ialah Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Beras Sejahtera (Rastra), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).
Kini, di tengah masa kampanye Pilpres 2019, Jokowi menjanjikan tiga program kartu baru: Kartu Sembako Murah, KIP Kuliah, dan Kartu Pra-Pekerja.
Tujuan dari program itu antara lain untuk menjamin pendidikan masyarakat miskin hingga perguruan tinggi, pelatihan kepada lulusan SMK hingga keterjangkauan harga kebutuhan pokok masyarakat.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Addi M Idhom