tirto.id - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Subejo mengatakan pihaknya berupaya untuk menangani banjir di Ibu Kota. Hingga Minggu (28/4/2019) hari ini masih ada tiga kelurahan yang terendam banjir.
“Kelurahan Pengadegan, Jakarta Selatan Kelurahan Kembangan Utara, Jakarta Barat, dan Kelurahan Cawang, Jakarta Timur,” kata dia ketika dihubungi Tirto, Minggu (28/4/2019).
Berdasarkan data hingga pukul 06.00 WIB hari ini, di daerah Pengadegan terdapat 2 RW dan 7 RT terdampak banjir dengan jumlah pengungsi 80 jiwa dan 23 Kepala Keluarga.
Di Kembangan Utara ada 1 RW dan 1 RT dengan 209 jiwa pengungsi dan 44 Kepala Keluarga terdampak banjir. Untuk daerah Cawang, terdapat 120 orang pengungsi dan 60 Kepala Keluarga.
“Total hingga hari ini 409 jiwa pengungsi dan 127 Kepala Keluarga,” ucap dia.
Subejo menyatakan banjir telah ditanggulangi dengan penyedotan menggunakan pompa oleh dinas Sumber Daya Air (SDA) Kecamatan, pembersihan tali-tali air oleh petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), pengangkutan sampah oleh Dinas Lingkungan Hidup, evakuasi korban oleh Dinas Gulkarmat, Basarnas, BPBD dan Satpol PP serta menyediakan air bersih dan toilet portable bagi pengungsi.
Selain itu, berdasarkan akun Twitter @BPBDJakarta, kondisi pintu air Manggarai berstatus Siaga 3 dan pintu air Karet berstatus Siaga 4.
Pemerintah melalui Dinas Sosial setempat juga mengirimkan bantuan logistik, makanan siap saji serta mendirikan tenda dan dapur umum untuk pengungsi.
Banjir menimbulkan dua korban jiwa, yaitu satu korban meninggal akibat kecelakaan terseret arus Kali Ciliwung di Kelurahan Kebon Baru, Jakarta Selatan dan satu korban jiwa meninggal akibat serangan jantung di Kelurahan Bidara Cina, Jakarta Timur.
Upaya penanganan banjir telah dilakukan Pemprov DKI Jakarta melalui BPBD DKI yaitu dengan melakukan asesmen dan koordinasi dengan kelurahan terdampak, serta memberikan peringatan dini kepada masyarakat yang berada di bantaran sungai Ciliwung melalui SMS Blast saat Bendung Katulampa dan Pintu Air Depok mengalami kenaikan status Siaga menjadi Siaga 1.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Dipna Videlia Putsanra