tirto.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Timur melaporkan sebanyak 116 kepala keluarga (KK) di wilayahnya mengungsi akibat banjir.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Aceh Timur Ashadi mengatakan banjir disertai tanah longsor tersebut terjadi akibat curah hujan tinggi sejak sepekan terakhir. Curah hujan tinggi menyebabkan sejumlah sungai di Aceh Timur meluap.
"Hingga kini, tim BPBD di lapangan mencatat ada 116 keluarga mengungsi akibat banjir di sejumlah kecamatan di Kabupaten Aceh Timur," kata Ashadi dikutip dari Antara, Rabu (21/12/2022).
Keluarga yang mengungsi tersebut yakni di Gampong Alue Kol, Kecamatan Rantau Selamat, sebanyak 73 keluarga dengan 211 jiwa. Kemudian di Gampong Alue Punti, Kecamatan Rantau Selamat, sebanyak 43 keluarga.
"Wilayah bencana tersebut berada di pedalaman Kabupaten Aceh Timur. Selain merendam rumah penduduk, hujan lebat di wilayah tersebut juga menyebabkan tanah longsor yang menutupi jalan antardesa," kata dia.
Ashadi mengatakan tanah longsor menutupi badan jalan di Gampong Peutoe, Kecamatan Birem Bayeun. Warga di gampong tersebut kini terisolasi karena ketinggian material tanah longsor mencapai 1,5 meter dengan panjang 15 meter.
"Sedangkan ketinggian banjir berkisar antara 30 hingga 80 sentimeter. Namun, di sebagian titik banjir, ketinggian air mencapai 1,5 meter dari permukaan jalan," ujarnya.
Ashadi mengimbau masyarakat di beberapa kecamatan di Kabupaten Aceh Timur mewaspadai potensi banjir. Kecamatan berpotensi banjir tersebut di antaranya Indra Makmu, Ranto Peureulak, Banda Alam dan Peureulak Barat.
"Kami juga berkoordinasi dengan unsur kecamatan dan tenaga kesejahteraan sosial guna membantu warga terdampak banjir. Begitu juga dengan Satgas BPBD dan tim SAR, siaga penuh di posko bencana alam,” kata Ashadi.
Editor: Gilang Ramadhan