tirto.id - "Gambar-gambar itu menunjukkan pelepasan artileri WP (fosfor putih) yang meledak di udara. Video ini lebih sulit untuk dinilai karena sudut tembaknya," kata Mark Hiznay, Direktur Associate Arms Human Rights Watch dilansir dari Al Jazeera.
Atas tayangan video itu, pasukan Irak sedang dihadapkan pada tuduhan penggunaan senjata perang kontroversial dan mematikan, yaitu bom fosfor putih dalam sebuah serangan di wilayah yang diduduki ISIS di Mosul Barat. Ledakan yang diduga bom fosfor putih direkam oleh stasiun TV Kurdi yang tengah melakukan live streaming pada Sabtu (3/6/2017) saat pasukan Irak melakukan serangan.
Secara visual, senjata ini memang mudah dikenali, karena sifatnya yang mudah menyala ketika bersentuhan dengan udara. Saat menyala, fosfor putih menghasilkan asap putih padat. Salah satu sifat fosfor dapat memberikan cahaya saat gelap pada banyak mainan anak atau kembang api.
Bagaimana dengan fosfor putih? zat ini dikenal juga dengan sebutan Willie Pete (WP) adalah zat kimia yang sangat mudah terbakar. Fosfor tidak pernah ditemukan secara bebas di alam. Fosfor biasanya terkandung dengan kombinasi mineral. Bahan baku senjata ini adalah batu fosfor yang banyak ditemukan di Rusia, Maroko, termasuk AS.
Dalam konteks militer, fosfor putih dapat ditemukan di berbagai amunisi. Menurut Forensic Architecture, amunisi tersebut digunakan dengan maksud dan tujuan yang berbeda-beda mulai dari penerangan, penanda, hingga peledakan. Fosfor putih menghasilkan cahaya putih yang digunakan untuk menerangi area yang luas di malam hari. Zat ini juga bisa mengeluarkan asap padat yang digunakan untuk memberi sinyal target. Asap fosfor putih juga dapat digunakan untuk membuat kumpalan asap tebal sebagai persembunyian dan manfaat lainnya.
Amunisi fosfor putih digunakan sejak Perang Dunia I dan II. Amerika telah memproduksi amunisi fosfor putih tipe M825 (WP M825) yang telah digunakan dalam serangan terhadap Fallujah di 2004 dan oleh militer Israel di Gaza pada 2009. WP M825 umumnya meledak antara 50-250 meter di atas tanah, durasinya selama 5-15 menit
Selain itu, amunisi fosfor putih pernah digunakan dalam penghancuran terowongan Vietkong, Vietnam. Juga digunakan pada konflik Israel-Lebanon, konflik di Ukraina, intervensi Arab Saudi di Yaman, bentrokan Arenia dengan Azerbaijani, dan serangan di Mosul, Irak.
Apa bahaya dari fosfor? Dalam dosis yang sangat kecil, fosfor putih digunakan untuk memproduksi asam fosfat dan beberapa bahan kimia. Bahan kimia asam fosfat digunakan untuk membuat pupuk, zat aditif pada makanan dan minuman, senyawa pembersih, dan produk-produk lain. Selain untuk asam fosfat, sejumlah kecil fosfor putih juga dipakai sebagai racun tikus.
Fosfor putih adalah zat beracun yang menyebabkan luka berat, jika diserap kulit, tertelan, atau bahkan terhirup melalui saluran pernapasan. Saat partikel tersebut bersentuhan kulit, reaksi yang dihasilkan adalah luka bakar termal dan kimia. Fosfor putih memiliki potensi penetrasi dermal dan dapat dengan cepat membakar area tubuh yang terbuka sampai ke bagian tulang. Pemaparan dalam jumlah besar dapat mengakibatkan kematian.
Peledakan fosfor putih menghasilkan asap putih yang padat dan panas yang sebagian besar terdiri dari fosfor pentoksida. Paparan konsentrasi asap berat dalam bentuk apapun untuk waktu yang lama (terutama jika mendekati sumber emisi) berpotensi menyebabkan penyakit atau kematian.
Asap fosfor putih mengiritasi mata, selaput lendir hidung, dan saluran pernapasan dalam konsentrasi sedang, sementara konsentrasi yang lebih tinggi dapat menghasilkan luka bakar yang parah. Agency for Toxic Substances and Disease Registry menetapkan batas Minimum Risk Level (MRL) bahwa inhalasi akut dapat terjadi untuk asap fosfor putih sebesar 0,02 mg per meter kubik.
Zat ini bila tertelan secara oral, dosis mematikan fosfor putih adalah sebesar 1 mg per kilo gram berat badan. Kerusakan organ yang diakibatkan adalah kerusakan hati, jantung, dan ginjal. Namun begitu, konsumsi 15 mg telah mampu mengakibatkan kematian. Potensi yang mematikan tersebut yang membuat senjata ini dilarang dalam perang. Meskipun fosfor putih masih digunakan dalam konflik bersenjata modern, penggunaannya dalam senjata pembakar diatur oleh hukum humaniter internasional, atau hukum perang.
Dalam Battle Book,The 1999 ST 100-3 edisi 2000, sebuah buku teks mahasiswa yang dipakai U.S. Army Command General and Staff College (USA CGSC)--salah satu pendidikan yang menjadi bagian dari program pertukaran personel militer yang ditawarkan AS yang berlangsung di Fort Leavenworth, Kansas, buku panduan itu menegaskan "menggunakan WP dalam perang adalah sebuah pelanggaran hukum."
Human Rights Watch percaya bahwa penggunaan senjata kimia melanggar persyaratan di bawah hukum humaniter internasional karena tidak memenuhi semua langkah pencegahan untuk menghindari jatuhnya korban sipil. Inilah yang membuat rekaman video di Mosul tentang penampakan bom yang diduga fosfor putih sebuah fakta yang serius.
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Suhendra