Menuju konten utama

BNPB: Kebakaran Lahan di Gunung Merbabu Capai 489,07 Ha

BNPB mencatat lahan Taman Nasional Gunung Merbabu terbakar seluas 489,07 hektare di wilayah Semarang, Magelang hingga Boyolali.

BNPB: Kebakaran Lahan di Gunung Merbabu Capai 489,07 Ha
Api membakar lahan Gunung Merbabu terlihat dari Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (28/10/2023). Titik awal kebakaran di kawasan konservasi Taman Nasional Gunung Merbabu itu bermula pada Jumat (27/10) sore di wilayah Desa Tajuk, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang dan kini menjalar ke wilayah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, sementara itu relawan gabungan bersama TNI/Polri dan Pemadam Kebakaran terkendala proses pemadaman api karena medan yang berat serta kondisi perubahan angin yang tidak dapat diprediksi. ANTARA FOTO/Aji Styawan/Spt.

tirto.id - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Gunung Merbabu, Semarang, Jawa Tengah, meluas hingga ke Magelang dan Boyolali. Api belum belum bisa dipadamkan hingga Minggu (29/10/2023).

"Berdasarkan laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB yang diterima pukul 08.12 WIB tercatat lahan Taman Nasional Gunung Merbabu terbakar seluas 489,07 ha," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya, Jakarta, Senin (30/10/2023).

Api pertama kali muncul di lahan yang masuk wilayah Dusun Sokowulu, Desa Tajuk, Kecamatan Getasan pada Jumat (27/10/2023). Berjalannya waktu, api menyebar hingga membakar lahan yang masuk wilayah Dusun Ngaduman, Desa Batur, Getasan pada Sabtu (28/10/2023).

Lalu api menyebar hingga Puncak Syarif dan Puncak Suwanting di wilayah Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Sementara, lahan terbakar di wilayah Kabupaten Boyolali terpantau dalam skala kecil.

"Sabana 2 yang berada di wilayah Selo, Boyolali terpantau masih aman," ucapnya

Ada sebanyak 91 jiwa yang terdiri dari orang tua dan anak-anak mengungsi di Balai Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, dengan rincian 47 orang asal Dusun Gedong dan 44 orang asal Dusun Ngaduman, Kecamatan Getasan.

"Yang lain mengungsi di rumah-rumah keluarga dan sebagian memilih tidak meninggalkan rumah," katanya.

Pria yang akrab disapa Aam tersebut menambahkan tim gabungan masih terus berupaya memadamkan api, melakukan pemantauan pergerakan titik api, melakukan langkah mitigasi, dan membuka dapur umum.

Aam bilang, kebutuhan mendesak saat ini meliputi logistik makanan, matras, masker filter, dan oksigen portable.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol. Sarake Bayu Setianto mengatakan kebakaran hutan dan lahan di Semarang tersebar di lima dusun.

"Titik api masih tersebar di lima dusun di Kecamatan Getasan," kata Setianto dikutip Antara.

Titik api tersebut antara lain tersebar di Dusun Batur Wetan, Pulihan, Macanan, Thekelan, serta Sokowolu. Menurut Setianto, untuk wilayah Kabupaten Semarang luasan area yang terbakar sekitar 100 hektare.

Ia mengatakan, Bupati Semarang Ngesti Nugroho dan Kapolres AKBP Achmad Oka Mahendra turun langsung memantau upaya pemadaman.

Petugas gabungan Polri, TNI, pemadam kebakaran, BPBD Kabupaten Semarang, serta relawan berupaya melokalisasi api agar tidak meluas. Ia menjelaskan upaya melokalisasi api dilakukan dengan membuat saluran irigasi.

Baca juga artikel terkait KEBAKARAN GUNUNG atau tulisan lainnya dari Iftinavia Pradinantia

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Iftinavia Pradinantia
Penulis: Iftinavia Pradinantia
Editor: Reja Hidayat