tirto.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat yang berwisata saat libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru) untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem.
Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan masyarakat yang berwisata di kawasan sungai, air terjun dan pantai perlu meningkatkan kewaspadaan.
Muhari meminta masyarakat yang berwisata di aliran sungai dan air terjun, terutama saat ini sedang tren glamping, untuk bersiaga saat terjadi hujan lebat lebih dari dua jam.
"Kalau terjadi hujan lebih dari 2 jam visibility kita kurang, maka segera dulu naik ke tempat yang lebih aman. Tunggu sampai hujan reda 1-2 jam, lihat apabila tidak terjadi peningkatan debit signifikan baru kita kembali lagi," ujarnya.
Kemudian untuk masyarakat yang berwisata di pinggir pantai, Muhari mengingatkan agar selalu memastikan informasi cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
"Karena biasanya membawa gelombang pasang. Itu benar-benar ter-update di lokasi di mana kita sedang berwisata," ujarnya.
BMKG menyampaikan saat libur Nataru 2023 masih ada potensi cuaca ekstrem lantaran anomali cuaca di beberapa daerah.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperkirakan sebanyak 44 juta masyarakat akan berpergian saat libur Nataru. Masyarakat mulai bebas berpergian di tengah pandemi COVID-19 yang melandai.
Editor: Gilang Ramadhan